Menimba ilmu hukumnya pun wajib. Bahkan sedari kecil saat di bangku sekolah kita kerap ditegaskan bahwa belajar merupakan sebuah hak dari seorang murid.
Buya Yahya juga mengatakan, seseorang yang melihat gurunya melakukan kesalahan, bukan menyalahkan gurunya dia langsung mengatakan bahwa dia menangis karena takut rasa cinta atas gurunya berkurang.
KH Hasyim Asy'ari dalam kitabnya Adabul 'Alim Wa Al Muta'alim menjelaskan, setiap perbuatan yang disertakan nilai etika, itu merupakan indikator diterima atau tidaknya suatu amal oleh Allah Ta'ala.
Adab yang paling utama saat hendak menimba ilmu yakni meniatkan karena Allah SWT. Sebab, sesuatu hal yang baik bila diniatkan atas Allah akan mendapatkan berkah tersendiri.
Rasa keingintahuan merupakan fitrah manusia. Namun, ada orang yang memilih tak belajar lantaran takut ancaman bagi orang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya. Berikut penjelasan Buya Yahya.
Ia menjelaskan bahwa ilmu merupakan pemicu datangnya iman seseorang. Sebab dengan menuntut ilmu, terutama ilmu agama yang menjadi panduan hidup umat muslim, akan mendatangkan berkah tersendiri sehingga seorang mukmin akan rutin beribadah.
Allah SWT menjanjikan pahala yang besar bagi seorang penuntut ilmu. Namun ilmu apakah yang jika dipelajari bisa mendapatkan pahala? Apakah ilmu umum di luar ilmu agama juga termasuk di dalamnya?
Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman al-Jufri menyampaikan 10 nasihat yang harus dipegang oleh penuntut ilmu. Nasihat tersebut disadur dari Kitab Adab al Alim wa al Mutaallim karya KH Hasyim Asyari.
Menuntut ilmu terlebih ilmu agama, merupakan kewajiban setiap individu. Kewajiban tersebut terus melekat sampai ajal menjemput. Lalu, bagaimana Jika seseorang menuntut ilmu dengan niat untuk mendapatkan harta?.
Ahmad Jameel bercerita bahwa Allah memberikan jalan untuknya ke Gontor melalui pertolongan teman dekatnya. Temannya rela memberikan pinjaman tabungan untuk biaya masuk Gontor.
Salah satu rambu penting dalam menuntut ilmu adalah soal niat. Ustadz Budi Ashari, menegaskan, niat mencari dunia merupakan perusak utama ilmu. Niat mencari ilmu harus benar-benar karena Allah Ta'ala, tidak boleh dicampur-aduk dengan yang lain.