Islam dan Sains punya kaitan yang sangat erat. Banyak Ulama selain pakar di bidang ilmu keislaman juga menguasai sains. Salah satunya ulama asal Minangkabau, Syekh Muhammad Tahir Jalaluddin Al-Falaki yang ahli di bidang astronomi.
Pakar Naskah ulama Nusantara, Dr Ahmad Ginanjar Syaban, mengatakan, Ulama di Nusantara memiliki warisan karya yang mendunia, bahkan masih diajarkan di universitas Islam ternama dunia seperti Al-Azhar Mesir sampai sekarang. Berikut di antaranya.
Syekh Ibrahim Musa Parabek merupakan seorang ulama dan pembaharu dari sederetan ulama-ulama di Minangkabau. Tak hanya ahli di bidang ilmu fikih, namun dia tercatat sebagai pejuang perintis kemerdekaan Indonesia.
Ulama-ulama di Nusantara pada abad ke-19 ternyata tak hanya menulis kitab-kitab bertema agama seputar fikih, tafsir, dan akidah yang biasa disebut kitab kuning. Mereka juga menulis kitab atau naskah tentang ilmu sains, matematika, astronomi, hingga teknologi.
Syaikh Nawawi al-Bantani adalah sosok guru, ulama, salah satu dari tiga ulama dari Indonesia yang pernah menjadi Imam di Masjidil Haram beberapa abad lalu.
Hasanuddin AF dipilih sebagai ketua komisi fatwa MUI karena kapasitas keilmuan dan sikapnya yang istiqomah. Beliau banyak menandatangani fatwa, baik persoalan klasik maupun kontemporer.
Penulisan tafsir Al-Qur'an terbanyak muncul dalam rentan masa abad ke-20. Pada awal abad ini bermunculan literatur tafsir yang ditulis ulama Tanah Air.
Cublak-cublak Suweng merupakan tembang dolanan yang dinyanyikan untuk mengiringi permainan anak. Berasal dari Jawa Tengah, permainan ini diciptakan Sunan Giri.