LANGIT7.ID, Jakarta - Salah satu tradisi yang tidak pernah lepas dari bulan suci Ramadhan adalah kegiatan pesantren kilat. Kegiatan ini hampir diadakan di setiap sekolah mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA). Pesantren kilat berarti metode pendidikan pesantren yang diadakan dalam waktu singkat.
Lama kegiatan pesantren kilat berkisar antara satu pekan sampai dengan satu bulan. Materi yang diajarkan meliputi pendidikan agama seperti membaca Al-Qur’an, akidah, fikih, dan akhlak. Sering juga diselingi dengan gim menarik agar para peserta tidak bisa mengikuti kegiatan.
Peserta dalam pesantren kilat dibagi menurut tingkat kemampuan masing-masing, mulai dari kelompok pemula sampai kelompok lanjutan. Materi yang diajarkan bagi kelompok pemula biasanya seputar bacaan Al-Qur’an dan ilmu Islam praktis lain. Sementara kelompok lanjutan, bisa membahas masalah-masalah Islam kontemporer.
Dalam kegiatan ini, ada peserta yang menginap ada juga yang tidak, tergantung kebijakan setiap sekolah atau lembaga yang mengadakan.
Tujuan pesantren kilat ini sangat jelas, yakni menanamkan iman dan takwa kepada para peserta. Tujuan lain seperti mempererat hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lain, demikian pula dengan alam semesta secara umum.
Setidaknya ada 5 manfaat yang didapatkan dalam kegiatan pesantren kilat ini:
1. Memperdalam Ilmu AgamaTujuan utama pesantren kilat adalah memperdalam ilmu-ilmu agama Islam seperti memahami Al-Qur’an, akidah praktis, fikih praktis, dan akhlak praktis. Banyak hal diajarkan seperti membaca Al-Qur’an, praktik wudhu, shalat, tayamum, adzan, menghafal surah-surah pendek, ayat-ayat pilihan, doa-doa, mendengarkan ceramah dan berdiskusi.
Baca juga: Alien Nyantri, Web Series Karya Santri Tebuireng Tayang Selama Ramadhan IniTujuan penting lain adalah lebih meningkatkan kedalaman Pengertian dan makna tauhid bagi remaja. Jika dalam diri seorang remaja tercipta hubungan baik dengan Dzat Yang Maha Kuasa, tentu segala perbuatannya akan terkontrol.
Untuk itu pendalaman ketauhidan bagi remaja bukan hanya sangat penting, namun suatu keharusan untuk mencegah efek-efek negatif di zaman globalisasi ini. Melalui pesantren kilat inilah para siswa dikenalkan dengan moral-moral islami.
2. Keterampilan BersosialisasiSatu lagi tujuan dari pesantren kilat, yakni untuk mengajak kepada santri untuk mengasah keterampilan dalam berbagai bidang, termasuk keterampilan bersosialisasi. Keterampilan ini sangat mendukung para terciptanya keselarasan dalam pergaulan.
Dengan mengikuti kegiatan pesantren kilat, baik dalam liburan panjang maupun khusus dalam bulan ramadhan itu sendiri untuk para siswa sudah merupakan ajang latihan bersosialisasi yang baik. Begitu juga dengan mengikuti organisasi-organisasi seperti remaja masjid, pemuda Islam dan lain sebagainya juga merupakan sosialisasi yang baik pula.
Seseorang yang telah mempunyai keterampilan bersosialisasi akan bisa memilih teman bergaul yang baik, yang tidak menjerumuskan ke dalam hal-hal yang negatif. Sebab, keterampilan tersebut telah dilandasi dengan dasar-dasar akhlak yang luhur, sehingga santri pandai memilih teman yang baik.
3. Menanamkan KemandirianDalam kegiatan pesantren kilat, santri akan diajari kemandirian. Beberapa penyelenggara pesantren kilat biasanya menyisipkan materi-materi umum seperti psikologi,
outbound, hingga kegiatan sosial.
Selain itu, ada pula beberapa penyelenggara atau sekolah yang mengajak para santri untuk berinfak. Misal infak untuk pembangunan masjid sekolah atau menyantuni Yatim piatu. Dengan sedekah ini akan tercipta jiwa sosial dengan cara menyisihkan sedikit uang belanja untuk diberikan ke orang lain yang lebih membutuhkan.
Selama kegiatan berlangsung, setiap santri diharuskan melakukan aktivitas harian secara mandiri. Mulai dari hal kecil seperti mencuci pakaian sendiri dan merapikan tempat tidur, hingga perkara besar ketika terlibat dalam diskusi dan memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri.
Baca juga: Ingin Tahu Bagaimana Masa Depanmu? Berbaktilah kepada Orang Tua4. Semakin Fasih Membaca Al-Qur'anSaat pesantren kilat, para peserta biasanya diwajibkan untuk membaca Al-Qur'an. Kegiatan ini bertujuan agar para peserta bisa fasih membaca Al-Qur'an, menghilangkan rasa malu membaca Al Qur'an, membiasakan diri membaca Al Qur'an. Selain membaca, santri juga diminta untuk menyetor hafalan setiap harinya melalui guru pembimbing.
Ini selaras dengan tujuan pada poin pertama. Hanya saja, Al-Qur’an biasanya menjadi materi utama dalam setiap kegiatan pesantren. Dengan begitu, saat kegiatan usai, para santri bisa membawa hafalan Al-Qur’an.
5. Mendapatkan Penilaian Tersendiri dari GuruIni umum terjadi jika pesantren kilat diadakan oleh pihak sekolah. Penyelenggara independen pun kerap memberikan sertifikat beserta nilai yang bisa diberikan kepada pihak sekolah.
Bagi para pelajar, penilaian ini sangat penting karena bisa menjadi bukti telah mengikuti kegiatan keagamaan di luar sekolah. Poin ini menjadi poin plus bagi setiap siswa yang mengikuti pesantren kilat.
(jqf)