Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 04 Desember 2024
home edukasi & pesantren detail berita

Haruskah Puasa Arafah Berdasarkan Waktu Saudi? Ini Penjelasan Ulama

Andi Muhammad Ahad, 03 Juli 2022 - 12:00 WIB
Haruskah Puasa Arafah Berdasarkan Waktu Saudi? Ini Penjelasan Ulama
Wakil Ketua Umum PP Persis KH Jeje Zaenudin. Foto: Istimewa.
LANGIT7.ID, Jakarta - Perdebatan terkait puasa sembilan Zulhijah, apakah mengikuti waktu wukuf di Arafah Arab Saudi atau waktu Tanah Air menjadi perbincangan hangat masyarakat akhir-akhir ini. Menurut Wakil Ketua Umum PP Persis Ustaz Jeje Zaenudin, pada dasarnya Hari Arafah merupakan penyebutan untuk tanggal, yakni tanggal sembilan Zulhijah bukan merujuk pada ada yang wukuf ataupun tidak.

"Perintah puasa Arafah sendiri merupakan 'Shaum Arafah' yang bermakna 'puasa pada hari Arafah' bukan karena adanya aktivitas wukuf di Arafah. Dari sini dapat disimpulkan bila Arafah merupakan tempat dan aktivitas wukuf menjadi syaratnya, maka puasa Arafah dilaksanakan apabila ada yang wukuf di Arafah," kata Ustaz Jeje dikutip dari laman Persis Jakarta, Ahad (3/7/2022).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa negara-negara yang dihuni umat Muslim terbagi menjadi dua wilyah, yakni tempat munculnya hilal dan yang tempat yang terkadang tidak berbarengan. Kemunculan hilal tidak menetap pada ketinggian posisi setiap awal bulannya. Maka dari itu terpaut sampai dua belas jam antara negeri Muslim wilayah Timur dengan Wilayah Barat.

Baca Juga: Jeje Zaenudin: Penutupan Holywings Bukan Berarti Akar Masalah Selesai

Apabila puasa Arafah benar-benar ditentukan dengan adanya aktivitas wukuf di Arafah yang berlangsung enam jam dari waktu Dzuhur hingga Maghrib, maka jika ada kaum Muslimin di wilayah Amerika yang berbeda waktu tujuh sampai delapan jam, mereka tidak bisa menunaikan puasa Arafah dikarenakan wukuf sudah selesai.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: "Siapa di antara kamu yang sudah melihat Hilal Dzulhijah dan hendak berqurban, maka janganlah ia mencukur rambut dan jangan menggunting kukunya." (HR Muslim).

"Dalam hadits di atas berlaku untuk seluruh umat Muslim di penjuru dunia, bukan hanya di Arab Saudi," tuturnya.

Baca Juga: Tausiah Ahad Pagi: Menatap Idul Qurban dengan Takwa

"Puasa Arafah sudah disyariatkan sejak tahun kedua Hijrah dan syariat ibadah haji baru pada tahun keenam atau kesembilan Hijrah. Jadi selama empat atau tujuh tahun, kaum muslimin puasa Arafah tanpa harus memperhatikan kapan jamaah haji wukuf di Arafah," imbuhnya.

Ia menambahkan, permasalahan besar akan muncul apabila puasa Arafah dilaksanakan hanya mengikuti Arab Saudi dan tidak memperhatikan tanggal waktu setempat. Kecuali jika setiap negara mengganti semua kalender mengikuti Arab Saudi.

"Sejak wafatnya Rasulullah hingga abad ke-20 tidak ada negara yang mengikuti penanggal ru'yat mereka, seperti Arab Saudi, kecuali setelah ditemukan alat-alat modern nan canggih seperti sekarang. Hampir mustahil rasanya memberikan informasi hasil ru'yat di Arab Saudi sampai ke Jakarta atau Kuala Lumpur pada saat itu, kecuali ke negara-negara sekeliling mereka," kata Ustaz Jeje.

Baca Juga: Di Masa Khalifah Umar bin Khattab, Musafir Terfasilitasi Bisa Bepergian Gratis

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 04 Desember 2024
Imsak
03:57
Shubuh
04:07
Dhuhur
11:46
Ashar
15:12
Maghrib
18:00
Isya
19:15
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan