alexametrics
Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 25 Maret 2023
home sosok muslim detail berita

Niat Awal jadi Pastor, Arnold Al Gonzaga Putuskan untuk Bersyahadat

hasanah syakim Rabu, 09 November 2022 - 09:00 WIB
Niat Awal jadi Pastor, Arnold Al Gonzaga Putuskan untuk Bersyahadat
Niat Awal jadi Pastor, Arnold Al Gonzaga Putuskan untuk Bersyahadat. Foto: Istimewa.
LANGIT7.ID, Jakarta - Abdurrahman Al Gonzaga dengan nama asli Arnold Al Gonzaga merupakan seorang muallaf asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menceritakan kisah perjalanan hidupnya hingga akhirnya mendapatkan hidayah dari Allah Ta'ala untuk menjadi seorang muslim.

Arnold menjelaskan, pada awalnya dia datang ke Kota Yogyakarta untuk belajar menjadi pastor. Saat itu, di tahun 1993 Arnorld menempuh studi calon pastor di Seminari Tinggi Misionaris Keluarga Kudus.

Setelah hampir dua tahun menempuh pendidikan tersebut, Arnorld mulai merasa bahwa itu bukanlah tempatnya. Dia juga menilai bahwa syarat tidak boleh menikah untuk menjadi pastor adalah hal yang berat baginya yang ketika itu masih berusia 20-an.

"Setelah dua tahun saya kemudian merasa kalau itu bukanlah tempat saya karena untuk menjadi pastor itu berat. Tidak boleh menikah sehingga saya takut kalau saya bisa jadi terlibat sesuatu," kata Arnold dalam tayangan YouTube Dondy Tan, dikutip Rabu (9/11/2022).

Baca Juga: Masjid Cambridge Mualafkan 86 Orang Sejak Januari 2022

Menurut Arnold, jika keputusan tersebut terus dijalani maka keputusan itu harus dipertanggungjawabkan, sehingga setelah dua tahun menempuh pendidikan calon pastur Arnold memutuskan untuk tidak melanjutkannya karena alasan tadi. "Akan tetapi kondisi tersebut dapat dipahami kedua orang tua saya, karena saya sendiri yang paling tahu kenapa memutuskan tidak melanjutkan," tuturnya.

Lebih lanjut, Arnold menyampaikan setelah keluar dari pendidikan itu, dia memilih untuk indekos masih di daerah Yogyakarta, tepatnya di Kampung Leles dan memilih tidak langsung pulang ke NTT. "Waktu itu saya tidak terpikirkan untuk pulang ke Kupang dan mau tinggal di Jogja saja," katanya.

Kendati demikian, tanpa disadari dan direncanakan ketika indekos di Kampung Leles, dirinya belum tersadar bahwa kawasan kos-kosan yang dinilai punya harga yang terjangkau itu berada di lingkungan muslim termasuk pemilik kamar juga seorang muslim.

"Kebetulan waktu itu karena menemukan tempat paling murah satu kamar berdua satu bulannya Rp50 ribu, di tempat itu saya belum sadar kalau pemilik tempat atau semua yang ada di situ muslim," ucap dia.

Kampung Lelet kemudian membuat Arnold berinteraksi dengan umat Islam. Dia juga mengaku baru mengenal sosok kaum Muslim.

Lama kelamaan, hadir perasaan mengganjal karena sebelumnya dia banyak mendengar cerita dan kisah tentang umat Islam yang berkonotasi negatif. Islam identik dengan kekerasan, suka membawa pedang, dekat dengan kemiskinan, terbelakang, dan sebagainya. Akan tetapi pandangan itu berbanding terbalik saat dia berada di lingkungan Kampung Leles.

Baca Juga: Berawal Beda Keyakinan dengan Pasangan, Delicia Kini Mantap Berislam

"Saya berinteraksi dengan warga di kampung semakin bagus. Saya termasuk salah satu anak kos yang aktif kumpulan RT, kerja bakti, dan aktif ronda sehingga saya terbiasa kumpul dan mendapatkan makanan gratis bagi anak kos itu luar biasa," ujarnya.

Hal membekas lainnya ialah di saat kebaikan orang-orang di sekitarnya terutama saat momen Ramadhan. Banyak hal yang dialaminya membuat dirinya mulai ingin mengenal dan mempelajari Islam lebih jauh.

"Di momen itu anak kos yang muslim dan non muslim dapat jatah takjil, ini menjadi pertanyaan kenapa bapak kos ini baik, karena sudah tertanam bahwa kebaikan itu monopoli ajaran cinta kasih. Dan ternyata di luar ajaran cinta kasih juga ada ajaran itu jadi bukan hanya milik Nasrani," tuturnya.

Awal 2000, Arnold mulai merasa gelisah sehingga dia menjadi tak kusuk lagi beribadah di gereja. Kepada orang tua angkatnya yang juga tokoh gereja dia ungkapkan kegelisahannya, akan tetapi dia mendapat reaksi keras untuk tidak lagi berhubungan dengan umat Islam. Bahkan dia diminta untuk tidak keluar rumah dan memperbanyak meditasi.

Banyak peristiwa luar biasa yang dialami Arnold saat tinggal di Kampung Leles, kemudian dia pergi menemui teman yang sudah muallaf. Akhinya Arnold dipertemukan dengan Kakanwil Depag DIY bernama Sugiyono. Sejak itu, Arnold kerap ikut ke masjid, melihat umat Muslim yang sedang shalat.

‘’Dari sanalah saya menjadi ingin salat juga maka pada tanggal 1 April 2000, saya minta disyahadatkan, pengucapan dua kalimat syahadat berlangsung di Masjid Kakanwil Depag dan hati saya plong,’’ tucapnya.

Baca Juga: Kisah Stefanus, Masuk Islam karena Baca Buku Tentang Muhammad

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 25 Maret 2023
Imsak
04:32
Shubuh
04:42
Dhuhur
12:02
Ashar
15:14
Maghrib
18:04
Isya
19:13
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan