LANGIT7.ID, Jakarta - Isu seputar kesehatan mental akan mewarnai perjalanan di tahun 2023. Pencarian kualitas dan makna hidup yang berdimensi spiritual atau sepiritual wellness diperkirakan akan menjadi tren pada tahun ini.
Spiritual wellness adalah indikasi kesejahteraan hidup seseorang dalam dimensi spiritual. Meditasi misalnya, telah berubah dari praktik yang berpusat pada kesejahteraan mental menjadi membantu orang menyembuhkan rasa sakit dan penyakit fisik.
"Saya percaya tren kesehatan yang besar dan berdampak untuk tahun 2023 adalah kesejahteraan spiritual,” kata Jenelle Kim, dokter pengobatan Tiongkok dan penulis "Myung Sung: The Korean Art of Living Meditation dikutip Forbes.
Baca juga: Kunci Kemenangan Kaum Muslimin, Doa sebagai Senjata Utama Kim menjelaskan spiritual wellness mengacu pada rasa hubungan seseorang dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, seperti kekuatan yang lebih tinggi, seperangkat keyakinan spiritual, atau rasa makna dan tujuan dalam hidup.
Aspek kesejahteraan ini sering dikaitkan dengan perasaan damai, kepuasan, dan keharmonisan batin, dan dapat memainkan peran penting dalam
kesehatan dan kebugaran secara keseluruhan. Di masa lalu, kesejahteraan spiritual sebagian besar diturunkan ke organisasi formal, seperti agama.
“Tetapi hal itu juga dapat dicapai melalui praktik sendiri. Beberapa teknik termasuk meditasi, pernapasan, latihan syukur, atau seni bela diri," imbuhnya.
Setelah dunia dilanda pandemi Covid-19, nampaknya orang-orang jauh lebih terdorong menuju
kesehatan dan pencerahan spiritual. Kesejahteraan rohani adalah tentang memperkuat makna dan tujuan hidup, termasuk moral dan etika.
Baca juga: Waspada Air Mata Buaya Anak, Bisa Jadi Masalah Kesehatan Hidup terkadang sulit sehingga orang sering tersesat dalam prosesnya. Tetapi dengan menyerahkannya pada kesejahteraan spiritual diharapkan dapat menemukan sinkronisasi tubuh, pikiran, dan jiwa.
"Dunia sedang bergeser ke pendekatan multidisiplin dalam hal kesejahteraan. Ini termasuk kesejahteraan emosional dan sosial alih-alih secara ketat mengikuti 'kehidupan pikiran soliter',” kata Prakriti Poddar, Global Head, Mental Health and Wellbeing, RoundGlass dilansir Business Wire India.
(sof)