Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 16 Februari 2025
home global news detail berita

Hati-Hati Pilih Pemimpin, Penguasa Harus Amanah dan Berkapasitas

Muhajirin Sabtu, 28 Januari 2023 - 18:06 WIB
Hati-Hati Pilih Pemimpin, Penguasa Harus Amanah dan Berkapasitas
ilustrasi (foto: langit7.id/istock)
LANGIT7.ID, Jakarta - Kepala Pusat Studi Islamisasi Sains Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun (UIKA), Dr. Wido Supraha, menegaskan, sebuah kekuasaan harus dipimpin oleh sosok yang amanah dan berkapasitas.

“Sosok pemimpin itu harus terus menerus mendapatkan nasihat agar dia dapat menjalankan amanahnya dan meningkatkan kapasitasnya terus menerus,” kata Wido Supraha dalam kajian Insists Saturday Forum yang diikuti Langit7 secara daring, Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga: Cara Islam Memandang Kekuasaan, Harus untuk Menegakkan Agama

Adab penguasa kepada rakyat sudah dijelaskan dalam Surah An-Nisa ayat 58-59. Dalam Surah An-Nisa ayat 58, Allah Ta’ala berfirman:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada pemiliknya. Apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu tetapkan secara adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang paling baik kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Dalam ayat tersebut, Allah Ta’ala memerintahkan kepada para penguasa untuk menyampaikan amanah kepada pemiliknya, memberikan jabatan kepada orang terbaik, memilih yang paling utama di antara yang ideal, dan menyatukan antara kompetensi integritas dan kekuatan.

“Kandungan lainnya adalah agar penguasa bersungguh-sungguh dalam menunaikan amanah kepemimpinan dan memutuskan perkara di antara manusia dengan seadil-adilnya. Oleh karenanya, para komandan perang paling berhak menjadi imam shalat Jum’at dan shalat berjama’ah,” kata Wido Supraha.

Sementara, dalam Surah An-Nisa ayat 59 dikhususkan kepada orang-orang yang dipimpin dari kalangan pasukan dan lainnya. Ayat ini ditujukan kepada rakyat yang mukmin untuk taat kepada ulil amri, setelah ada ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Baca Juga: Politik dalam Khazanah Islam, Tak Boleh Bertentangan dengan Syariat

Bahkan, ayat ini menjelaskan sumber persatuan ummat adalah ketika ummat selalu berpegang kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah dalam melewati setiap masalah yang dihadapi. Islam tidak menyuruh atau membiarkan pemerintahan negeri diserahkan kepada orang-orang yang penuh dengan khurafat, takhayul dan maksiat.

Keadilan dan Adab Penguasa kepada Rakyat


Di dalam Nashihah al-Mulk, Imam Al-Ghazali menjelaskan makna keadilan yakni memperlakukan orang dengan cara yang seandainya engkau adalah rakyat dan orang lain adalah sultan, engkau akan berpikir begitulah seharusnya engkau diperlakukan.

Imam Al-Ghazali memberikan 10 dasar-dasar keadilan kepada penguasa, yang dapat diringkas sebagai berikut:

1. Memahami nilai kekuasaan berikut resiko dan bahayanya

2. Harus selalu ingin bersama ulama untuk mendengarkan nasihat mereka, dan mewaspadai ulama yang culas dan serakah terhadap dunia

3. Jangan diam menyaksikan kezaliman, serta didiklah generasi muda agar berjuang menghapus kezaliman

4. Waspadai sikap sombong serta mendahulukan sifat mengampuni daripada mudah marah berlebihan

5. Buatlah rakyat bahagia dengan apa yang membuat raja bahagia

6. Jangan menunda untuk menemui rakyat yang sedang menanti anda di luar, maka segeralah tinggalkan ibadah sunnah, karena memenuhi hajat muslimin lebih utama

7. Bersikap qana’ah dan jangan biasakan diri dengan kemewahan dan kelezatan dunia

8. Gantilah sikap kasar dan keras dengan kelembutan dan kehalusan budi pekerti

9. Jadikanlah rakyat bahagia dengan kepemimpinan yang berbasis syari’at

10. Jangan menyenangkan hati orang lain dengan cara melanggar syari’at, karena kemarahan orang karena tegaknya syari’at, bukanlah suatu mudharat

Di dalam Al-Adab fi ad-Din, al-Ghazali menjelaskan bahwa di hadapan rakyatnya, penguasa harus menampilkan sikap:

1. Lemah lembut dan tidak kejam kepada rakyatnya

2. Berpikir sebelum memerintah

3. Tidak sombong terhadap orang-orang khusus

4. Menghindari permusuhan dengan orang-orang khusus

5. Mencintai orang awam disertai kekhawatiran

6. Berusaha mengetahui urusan rakyat

7. Menjaga adab di hadapan orang-orang berilmu

8. Memberikan kelapangan kepada orang-orang berilmu, teman dan kerabat

9. Bersikap lembut terhadap perbuatan kriminal

10. Selalu mengayomi rakyat

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 16 Februari 2025
Imsak
04:31
Shubuh
04:41
Dhuhur
12:10
Ashar
15:22
Maghrib
18:19
Isya
19:29
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan