LANGIT7.ID - , Jakarta - Dianjurkan menghidupkan malam
Nisfu Sya'ban dengan berbagai ibadah seperti salat,
dzikir, membaca Al-Qur'an, bershalawat. Malam Nisfu Syaban termasuk malam yang mulia dan ada keutamaan di dalamnya.
Malam Nisfu Sya'ban jatuh pada malam ini, Selasa (7/3/2023), sebab besok sudah masuk 15 Sya'ban 1444 Hijriah merujuk kalender Hijriah yang diterbitkan
Kementerian Agama.
Baca juga: Doa dan Bacaan Malam Nisfu Syaban: Minta Panjang Umur dan Murah RezekiImam an-Nawawi menyebutkan bahwa kalangan ulama Syafi’iyyah mensunnahkan untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban.
Ustadz Hanif Luthfi, Lc dalam bukunya Malam Nisfu Sya'ban mengungkapkan, Atha bin Yasar, seorang tabi’in (mereka yang bertemu langsung dengan Sahabat, tapi tak pernah berjumpa Rasulullah) menyebut bahwa malam Nisfu Sya’ban malam yang utama setelah
Lailatul Qadar.Dia menyebutkan sebagaimana dinukil Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya Lathaif al-Ma’arif: Tidak ada satu malam setelah lailatul qadar yang lebih mulia daripada malam Nisfu Sya’ban.
Ibnu Rajab menceritakan bahwa dahulu para ulama salaf dari kalangan tabi'in di Syam bersungguh-sungguh dalam ibadah pada malam Nisfu Sya’ban. Pada malam nisfu Sya’ban, para tabiin dari Ahli Syam seperti Khalid bin Mi’dan, Makhul, Luqman bin Amir dan lainnya mereka sangat mengagungkan malam itu dan bersungguh-sungguh dalam ibadah.
Baca juga: UAS: Perbanyak Salat Sunnah Pada Malam Nisfu Sya’banSelain Ahli Syam, menurut penuturan dari Muhammad bin Ishaq Al Fakihani, dalam kitabnya Akhbar Makkah fi Qadim ad-Dahr wa Haditsihi; kabar-kabar tentang Mekkah di masa lalu dan sekarang, ternyata menghidupkan malam nishfu Sya’ban juga menjadi kebiasaan penduduk Mekkah. Setidaknya di masa Al Fakihani.
"Penduduk Mekkah sejak dahulu sampai hari ini, jika malam Nisfu Sya’ban hampir kebanyakan mereka, baik laki-laki maupun perempuan itu keluar rumah menuju masjid. Mereka salat, thawaf, menghidupkan malam itu sampai pagi, dengan
membaca Al-Qur’an di dalam Masjid al-Haram, sampai mereka mengkhatamkan Al-Qur’an".
"Mereka salat malam itu, di antara mereka ada yang salat 100 rakaat, membaca Surat Al Fatihah dan Al-Ikhlas setiap rakaat sebanyak 10 kali. Mereka mengambil air zamzam malam itu, mereka meminumnya, mandi dengannya dan menyiramkan kepada orang yang sakit, mencari keberkahan malam itu. Banyak juga hadis diriwayatkan tentang malam itu”.
Ibnu Taimiyyah meskipun menilai perayaan Nisfu Sya'ban secara khusus adalah bid’ah. Tapi pada kesempatan lain
beliau menyebut bahwa jika malam Nisfu Sya’ban itu diperingati dengan salat sunnah secara sendiri atau berjamaah dengan jamaah khusus, maka itu termasuk perbuatan para ulama salaf dan itu baik.
Baca juga: Siap-siap, Nisfu Sya'ban Jatuh pada Rabu 8 Maret 2023(est)