LANGIT7.ID-, Jakarta- - Jaksa negara Israel pada Kamis ini mengajukan tuntutan terhadap asisten Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Eli Feldstein didakwa menyebarkan dokumen rahasia dengan maksud merugikan negara. Kasus ini telah mengguncang Israel di tengah perang yang sedang berkecamuk di berbagai front.
Feldstein dituduh secara ilegal memperoleh dan membocorkan informasi militer sensitif. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi opini publik dan mengurangi tekanan terhadap Netanyahu agar tidak membuat konsesi besar dalam upaya pembebasan sandera Israel di Gaza.
Seorang tentara Israel juga secara terpisah didakwa karena menyerahkan dokumen tersebut kepada Feldstein. Dokumen yang diduga diambil dari Gaza ini mengisyaratkan bahwa militan Hamas ingin menimbulkan perpecahan dalam masyarakat Israel untuk mendapatkan kesepakatan sandera yang menguntungkan mereka.
Baca juga:
ICC Keluarkan Surat Penangkapan, Netanyahu: Kami Tak Akan Menyerah!Kedua pria tersebut membantah tuduhan yang dapat membuat mereka dipenjara dalam waktu lama. Netanyahu sendiri tidak didakwa, namun para pendukungnya menuduh jaksa melakukan perburuan penyihir yang bermotif politik di tengah situasi darurat nasional.
"Mereka mencoba membungkam orang-orang. Dan kami tidak menerimanya. Sudah cukup," kata Shoshana Edasis, salah satu dari puluhan demonstran pro-pemerintah yang berdemo di depan pengadilan pada Kamis. "Orang-orang mulai bangkit dan memahami bahwa kita sedang kehilangan demokrasi kita."
Salinan dakwaan yang dilihat media menyebutkan kedua tersangka telah menciptakan mekanisme untuk menyampaikan informasi yang melewati protokol resmi dalam berbagi dokumen semacam itu.
Baca juga:
Heboh! ICC Resmi Terbitkan Surat Penangkapan Pemimpin Hamas"Kedua tersangka bertindak untuk mengekstrak informasi yang diklasifikasikan pada tingkat paling rahasia, sambil mengambil risiko konkret yang dapat menyebabkan kerugian serius bagi kepentingan keamanan nasional," bunyi dakwaan tersebut.
Alih-alih membocorkan informasi ke media Israel, Feldstein dituduh menyerahkannya ke majalah Jerman Bild untuk melewati sensor lokal yang akan melarang penerbitannya. Majalah tersebut menerbitkan artikelnya pada September, mengutip dokumen yang diduga ditulis oleh pejabat Hamas, yang menyerukan kelompok tersebut untuk memberikan "tekanan psikologis" pada keluarga sandera dalam upaya mendapatkan konsesi dari Netanyahu.
Baca juga:
Netanyahu Murka! Tolak Mentah-mentah Surat Perintah Penangkapan ICC, Tuduh Pengadilan AntisemitBaca juga:
Pengadilan ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas, Ini Reaksi Dunia!Netanyahu kemudian menunjuk artikel tersebut, mengatakan hal itu membenarkan posisi kerasnya dalam kesepakatan sandera. Kasus ini muncul di saat meningkatnya ketegangan dalam masyarakat Israel, bahkan saat tentaranya masih terkunci dalam perang baik di Gaza di perbatasan selatan maupun Lebanon, di utara.
Sekutu pemerintah telah dituduh oleh kritikus berencana menggulingkan jaksa agung dan kepala layanan keamanan internal Shin Bet, sementara keluarga sandera menghadapi pelecehan dari orang-orang yang menganggap mereka ingin menjual Israel.
Dalam pidato yang luar biasa berapi-api pada Kamis, Presiden Isaac Herzog memperingatkan bahwa Israel berisiko hancur berkeping-keping. "Apa yang terjadi dengan kita? Apakah ini masuk akal? Belum cukupkah kita menderita?" katanya. "Ini kegilaan absolut. Ini kegilaan yang harus dihentikan."
(lam)