LANGIT7.ID-, Jakarta - -
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah,
Cholil Nafis memberi tanggapan atas wacana
libur sekolah selama sebulan di
bulan Ramadhan.
Cholil Nafis mengatakan,
pondok pesantren sudah memberlakukan hal tersebut, bahkan liburnya lebih dari satu bulan.
"Pesantren sudah banyak yang libur lebih sebulan. Jelang Ramadan dan sesudah Ramadan," kata Cholil Nafis dikutip Kamis (2/1/2025).
Baca juga: Sekolah Umum Bakal Libur Sebulan Saat Ramadan, Ini Rencana Besar KemenagNamun, lanjut Cholil, kondisi tersebut berbeda dengan sekolah umum. Dosen
UIN Syarif Hidayatullah ini menyarankan agar sekolah umum menyesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, apalagi latar belakang siswanya yang terdiri dari muslim dan non muslim.
Menurut Cholil Nafis, yang menjadi acuan belajar di bulan puasa adalah efektivitas Ramadhan sebagai penguatan pendidikan karakter berbasis agama.
"Ramadhan bisa tetap sekolah tapi menekankan pada pendidikan karakter dan spiritualitas berasakan agama. Karena sekarang masih minim jam pelajaran agama dan juga masih banyak jam
pelajaran agama yang sifatnya pengajaran saja bukan sebagai pendidikan agama," kata Cholil.
Cholil meminta agar puasa dan pendidikan jangan dipisahkan. Sebab, di zaman
Rasulullah SAW pun puasa dilakukan sambil berperang.
Baca juga: Anwar Abbas Dukung Rencana Libur Sekolah Selama Bulan Puasa"Puasa dan pendidikan tak perlu didikotomis karena bisa sambil puasa juga untuk menguatkan pendidikan. Di zaman Nabi saw pun puasa bisa sambil jihad perang," katanya.
Sebelumnya,
Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan adanya wacana libur sekolah selama bulan Ramadhan 2025 nanti. Nasaruddin menjelaskan, bahwa wacana tersebut rencananya akan diterapkan di sekolah di bawah
Kementerian Agama.
"Tetapi sekolah-sekolah yang lain juga masih sedang kita wacanakan, tetapi ya nanti tunggulah penyampaian-penyampaian," kata Nasaruddin di Jakarta, Senin (30/12/2024) malam.
Baca juga: 5 Ide Mengisi Libur Sekolah Agar Anak Kurangi Main Gadget(est)