Prof.Dr.Bambang Setiaji
LANGIT7.ID-Ekonomi dunia Islam mencakup seperempat dunia hampir 2 miliar dan merupakan kekuatan ekonomi terbesar, dibanding China sebesar 1,4 miliar, dan India sebesar 1,45 miliar, dan Amerika sebesar 340 juta, serta Indonesia sendiri pada tahun 2024 diperkirakan 283,5 juta jiwa.
Dari ke empat populasi terbesar tersebut dunia Islam merupakan dunia paling heterogen, baik secara budaya dan politik. Heterogenitas merupakan faktor penting dalam pengembangan ekonomi, mengapa ? Karena ekonomi hidup dari pertukaran, membentang dari wilayah yang luas yang memiliki perbedaan potensi alam, perbedaan budaya yang melahirkan kebutuhan ekonomi dan perbedaan politik yang juga melahirkan perbedaan pemain dan juga konsumen.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Money Politic dan Ekonomi SyariahDari sisi potensi alam dan budaya dunia Islam membentang dari Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Eropa terutama di bagian timur. Namun demikian perbedaan itu masih diikat oleh satu kesamaan dasar yaitu agama dan terutama tauhid atau teologi, kitab suci yang sama, sehingga dunia Islam berada pada ikatan dan keragaman. Hal mana merupakan dasar pertukaran atau perdagangan.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Kelas Menengah UMKM dan Ekonomi SyariahDari sisi produksi dunia Islam juga menggambarkan perpaduan faktor yang menarik seperti modal di negara negara kecil di Timur Tengah dan tenaga kerja murah di Indonesia, Pakistan, Bangladesh, Mesir. Perpaduan ini memerlukan kepemimpinan wirausaha yang bertugas memadukan potensi potensi produksi. Peran Indonesia pada D-8 yang kaya SDM perlu dimediasi dengan negara petro dolar di Timur Tengah. Perpaduan ini diharapkan bisa mendorong lahirnya barang barang berkonten teknologi tinggi yang dunia Islam sangat tertinggal dan juga pangan yang sampai kapanpun tetap strategis dan esensial.
Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Menginisiasi Islamic Coin Berbasis BlockchainDari sisi kebutuhan dasar yang ekonomi syariah atau halal sering diasosiasikan seperti pangan, Moslem fashion, dan obat-obatan, memilik besaran yang bermakna. Kebutuhan barang berteknologi seperti kendaraan sampai gadget di dunia Islam juga masih tinggi dan yang penting tumbuh sebagaimana penduduk dunia Islam juga tumbuh paling tinggi dan demikian juga penduduk yang memasuki usia mandiri dalam kebutuhan konsumsi jangka panjang untuk kendaraan gadget dan kebutuhan settlement dan juga yang tidak kalah besar adalah industri persenjataan. Kebutuhan yang disebut terakhir ini walaupun mubah atau netral dari sisi halal tetapi juga wajib dipenuhi karena merupakan penjaga atau basis terpenuhinya kebutuhan halal esensial.(*Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah)
(lam)