Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 16 Februari 2025
home wirausaha syariah detail berita

Kolom Ekonomi Syariah: Inclusivity Trap Jebakan Inklusiftas

tim langit 7 Senin, 27 Januari 2025 - 04:30 WIB
Kolom Ekonomi Syariah: Inclusivity Trap  Jebakan Inklusiftas
Prof.Dr.Bambang Setiaji

LANGIT7.ID-Peran ekonomi syariah baik dalam bidang keuangan dan non keuangan diharapkan meningkatkan inklusifitas. Inklusifitas tidak lain adalah arah positif dari kesenjangan. Berbicara kesenjangan umumnya mensuarakan ketidak nyamanan bahkan kemarahan.

Sedang bicara inklusifitas arah lain dari kesenjangan yang dibicarakan dengan dingin (cool). Ada banyak indeks yang mengukur inklusifitas baik dalam bidang keuangan, mengukur sejauh mana lapisan lapisan bawah bisa mengakses modal, menabung, berasuransi.

Tema lain inklusifitas misalnya masalah coverage pensiun, yaitu berapa persen rakyat di masa tua memiliki jaminan pendapatan untuk mendukung survival. Indeks gender dalam pekerjaan dan jabatan, serta pengupahan. Indeks kesenjangan wilayah, index pembangunan manusia juga menyangkut inklusifitas. Indeks indeks ini sejalan dengan ajaran agama dan misi ekonomi syariah mengenai perlindungan si lemah atau dhuafa.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: OKI dan Ekonomi Syariah

Namun sayang niat mulia seperti di atas sering digunakan dengan tujuan pure bisnis yang tidak paralel. Misalnya inklusifitas keuangan di era internet sekarang, dipecahkan dengan financial technology fintech, mengatasi daerah yang jauh yang tidak ada kantor cabang perbankan, dan juga internet bisa menghemat biaya bisa menurunkan harga, dan setiap penurunan harga tidak lain adalah inklusifitas, karena lapisan bewahnya akan bisa menjangkau pada harga yang lebih rendah.

Dalam bisnis semakin rendah biaya modal, maka makin banyak bisnis yang menjadi feasible, efek inklusifitas terjadi.

Namun, skenario mulia sebagaimana digambarkan di atas sering dibajak dengan oreintasi pure bisnis menjadi “pinjol” pinjaman online yang mengutip bunga tinggi dan cara penagihan secara kekerasan atau premanisme. Umumnya dengan menghubungi dan memaksa relasi yang tidak berkepentingan untuk ikut menagih, dengan jalan menelpon berkali kali dan mengunakan banyak nomor. Pinjol dan judol, judi on line, sama menyasar orang orang rentan, kelompok bawah yang seharusnya dientaskan tetapi menjadi kesempatan bisnis yang menguntungkan. Sangat sulit untuk tidak mempercayai bahwa perkembangan pinjol dan judol tanpa back up aparatur. Karena dua sejoli pinjol dan judol itu terlalu nyata di masyarakat.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Money Politic dan Ekonomi Syariah

Pinjol dan judol menggambarkan absennya etika bisnis. Jika bisnis hanya mengandalkan kebolehan hukum, dan tidak menggunakan etika, moralitas, dan kejujuran, maka peraturan hukum apapun akan kedodoran dan tidak akan menghasilkan “order” yang menjadi tujuan awalnya. Bagaimana fintech yang semula bertujuan meningkatkan inklusifitas menjelma menjadi pinjol dan judol yang menyasar kelompok bawah yang semula ingin ditolong.

Ekonomi syariah seharusnya bukan hanya hukum, tetapi mencakup juga etika atau akhlak, dan yang lebih tinggi lagi misalnya spiritualisme atau tasawuf ekonomi, seperti menggratiskan di hari jumat. Sayang jika perangkat ekonomi syariah yang sangat indah tersebut terpapar misalnya memungut margin tinggi memanfaatkan relasi kuasa, misalnya orang kepepet - kesempatan dalam kesempitan.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Kelas Menengah UMKM dan Ekonomi Syariah

Pinjaman pinjaman orang kepepet di bawah 2 atau 3 juta semestinya tidak diselesaikan oleh lembaga keuangan tetapi lembaga zakat infaq dan sedekah. Banyak sekali ditemukan usaha usaha mikro dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat yang hanya memerlukan modal di bawah 2 juta. Bahkan ekonomi ini bisa survive misalnya di kota wisata seperti Bali, jika kita berjalan jalan di pagi hari akan kita temukan nasi Jinggo. Di Solo, di pagi buta kita bisa temukan makanan makanan fresh yang juga seharga jinggo yang menyediakan sarapan anak sekolah. Jinggo adalah setting harga ekonomi mikro yang berputar di lapisan bawah, kearifanekonomi lokal yang sangat mendalam.(*Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 16 Februari 2025
Imsak
04:31
Shubuh
04:41
Dhuhur
12:10
Ashar
15:22
Maghrib
18:19
Isya
19:29
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan