Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 21 April 2025
home sosok muslim detail berita

Catatan Perjalanan Bung Karno ke Tanah Suci: Lepas Atribut Kenegaraan di Makam Rasulullah SAW

esti setiyowati Sabtu, 08 Maret 2025 - 09:54 WIB
Catatan Perjalanan Bung Karno ke Tanah Suci: Lepas Atribut Kenegaraan di Makam Rasulullah SAW
Presiden pertama RI, Soekarno. Foto: Istimewa.
LANGIT7.ID-, Jakarta - - Pergi haji adalah ibadah yang diimpikan setiap umat Islam. Rukun Islam kelima hukumnya wajib bagi yang mampu, baik secara fisik maupun materi.

Presiden pertama RI, Soekarno mendapat keberkahan untuk menunaikan ibadah haji di tahun 1955. Kala itu perjalanan haji banyak dilakukan lewat jalur laut.

Namun, bagi pemimpin negara seperti Soekarno pergi ke Tanah Suci menggunakan pesawat, di mana saat itu menumpangi Garuda G-340.

Baca juga: Terinspirasi Konsep Berdikari Bung Karno, Muhammadiyah Bangun Hotel Tanpa Utang

Berbeda dengan saat ini, perjalanan lewat udara kala itu menempuh waktu yang cukup lama yaitu sekitar enam hari untuk sampai ke Jeddah, Arab Saudi.

Lamanya waktu tempuh dikarenakan pesawat harus transit di beberapa negara seperti Thailand, Singapura, India, Irak, Mesir dan Uni Emirat Arab.

Menukil memoar Mangil Martowidjojo, "Kesaksian tentang Bung Karno 1945-1967" (1999), sebagai tokoh dunia, Sukarno mendapat upacara penyambutan dari Raja Saud bin Abdulaziz ketika tiba di Jeddah pada 24 Juli 1955.

Saat penyambutan, bendera merah-putih dikibarkan, ditembakkan meriam sebanyak 21 kali, dan dikumandangkan lagu kebangsaan Indonesia dan Arab Saudi.

Selang sehari, Sukarno dan rombongan (Menteri Agama KH Masykur, Ruslan Abdulgani, Achmad Subarjo dan para ajudan serta pengawal presiden serta wartawan), dengan diantar sendiri oleh Raja Saud, berziarah ke makam Rasulullah SAW.

Mendekati makam dengan berjalan kaki, Raja Saud terkesan demi melihat Sukarno melepas seluruh atribut kenegaraan dari jas kepresidenannya saat makam Rasulullah SAW sudah terlihat.

Raja Saud pun bertanya, "Mengapa Anda melakukan itu Tuan Presiden?"

Baca juga: HNW Minta Pemerintah dan PSSI Teladani Bung Karno Tolak Timnas Israel

Sukarno pun menjawab, "Kita menuju makam Rasul Allah SAW. Tentunya dia lebih tinggi dibandingkan saya dan Anda, Raja!"

Begitu tiba tepat di depan makam Rasulullah, dalam sebuah video dokumenter koleksi Arsip Nasional RI tampak jelas Sukarno menengadahkan kepala dengan linangan air mata.

“Lama Bung Karno berdiri mengheningkan cipta, berdoa di samping makam Nabi Muhammad di Madinah itu, sedangkan rombongan yang sangat kecil jumlahnya itu berdiri di belakang termasuk saya,” tulis Mangil.

Kemudian pada 26 Juli 1955, Sukarno dan rombongan menuju Mekkah dengan menggunakan ihram untuk ibadah umrah. Keesokan harinya, mereka wukuf di Arafah dan di malam hari menuju Muzdalifah.

Di Muzdalifah, Sukarno mengumpulkan batu untuk ritual jumrah. Pada tengah malam, rombongan berangkat lagi menuju Mina.

Hari Raya Idul Adha jatuh pada 30 Juli 1955. Di hari itu, Sukarno melontar batu. Usai melakukan rangkaian lontar batu, dia dan rombongannya menuju Mekah untuk tawaf dan sai.

Baca juga: Mahfud MD: Bung Karno Adalah Santri A Hassan dan HOS Tjokroaminoto

Usai tawaf dan sai, Sukarno beserta rombongan bertolak ke Mina dan melontar jumrah pada 31 Juli 1955 sore.

Kemudian keesokan harinya, Sukarno dan rombongannya meninggalkan Mina menuju Taneem. Usai mengenakan pakaian ihram di Taneem, mereka menuju Masjidil Haram di Mekah untuk berumrah.

Dalam buku Bung Karno Sang Arsitek (2005), Yuke Ardhiati menuliskan bahwa Sukarno menyumbangkan ide arsitektural pada pemerintah Arab Saudi.

Saat itu, Sukarno menyarankan agar jalur sai dibagi menjadi dua dan didirikan bangunan dua lantai untuk melakukan sai.

Sementara untuk Padang Arafah, Bung Karno memberi ide untuk ditanami pohon mindi yang bibitnya didatangkan dari Indonesia.

Hingga kemudian pada 2 Agustus 1955, Bung Karno dan rombongan menjalankan tawaf wada dan kembali ke Jeddah. Sukarno tiba di Tanag Air pada 5 Agustus dengan mendarat di Kemayoran.

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 21 April 2025
Imsak
04:27
Shubuh
04:37
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:53
Isya
19:02
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan