Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 01 November 2025
home masjid detail berita

Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Upah dari Allah, dan Tetangga yang Malang

miftah yusufpati Rabu, 16 Juli 2025 - 16:03 WIB
Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Upah dari Allah, dan Tetangga yang Malang
Kisah ini bukan hanya lucu, tetapi juga mengingatkan kita untuk tetap yakin pada Allah, cerdas dalam bertindak, dan waspada terhadap keserakahan. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID-Nasrudin hampir selalu miskin. Ia sendiri tidak pernah mengeluh, tapi pada suatu hari istrinyalah yang tak tahan lagi.

“Wahai suamiku,” kata istrinya, “lihatlah rumah kita yang reyot, perut kita yang sering lapar. Sampai kapan begini?”

Nasrudin menjawab tenang, “Aku ini mengabdi kepada Allah saja.”

Istrinya mendengus. “Kalau begitu,” katanya, “mintalah upah kepada Allah!”

Nasrudin pun menurut. Ia keluar ke pekarangan, bersujud dengan khusyuk, lalu berteriak keras-keras, “Ya Allah, berilah hamba upah seratus keping perak!” begitu terus diulang-ulang dengan penuh keyakinan.

Seorang tetangga yang mendengar teriakannya ingin mempermainkannya. Diam-diam, ia melemparkan sekantung berisi seratus keping perak tepat mengenai kepala Nasrudin. Nasrudin terkejut sebentar, tapi segera saja ia memungut uang itu, lari ke dalam rumah sambil berseru girang, “Allahu Akbar! Aku ternyata memang wali Allah. Ini upahku dari Allah!”

Tetangga yang melempar merasa dikerjai balik. Ia mengejar Nasrudin dan mengetuk pintu rumahnya. “Hei, Nasrudin! Itu uangku. Kembalikan!”

Baca juga: Kisah Humor Nasrudin Hoja: Jubah-Jubah yang Diselundupkan

Nasrudin menjawab santai, “Aku memohon kepada Allah, dan yang jatuh itu pasti jawaban dari Allah.”

Tetangganya naik pitam. “Kalau begitu, kita selesaikan di pengadilan!”

Nasrudin berkata, “Baiklah, tetapi aku tidak pantas ke pengadilan begini. Aku tidak punya kuda, tidak punya jubah bagus. Hakim pasti berprasangka buruk pada orang miskin.”

Karena ingin segera memenangkan perkara, sang tetangga dengan congkak berkata, “Sudah, pakai saja kudaku dan pinjam jubahku. Asal uang itu kembali.”

Tak lama kemudian, mereka berdua menghadap hakim. Sang tetangga segera mengadu, “Tuan Hakim, orang ini mengambil uang saya seratus keping perak.”

Hakim menoleh pada Nasrudin. “Bagaimana pembelaanmu?”

Nasrudin menunjuk tetangganya sambil tersenyum. “Tuan Hakim, tetangga saya ini kurang waras.”

Hakim mengernyit. “Apa buktinya?”

Nasrudin menjawab ringan, “Tuan Hakim bisa periksa sendiri. Dia pikir segala yang ada di dunia ini miliknya. Coba saja tanyakan tentang jubah yang saya pakai, atau kuda yang saya tunggangi tadi, pasti dia bilang semua itu miliknya. Apalagi soal uang.”

Hakim pun menoleh pada sang tetangga. “Bagaimana? Benarkah jubah itu dan kuda itu milikmu?”

Dengan gusar, sang tetangga berteriak, “Ya, semuanya milikku! Kuda itu, jubah itu, bahkan uang itu milikku!”

Baca juga: Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Membaca Jalan Pikiran yang Terbalik

Hakim mengangguk mantap. “Sudah jelas. Orang ini memang gila. Perkara selesai.”

Dan Nasrudin pun pulang dengan uang, jubah, dan kuda—semuanya “upah dari Allah.”

Hikmah dari kisah humor sufi ini adalah sebagai berikut:

1. Yakin pada Allah, tapi juga cerdas menghadapi manusia.

Nasrudin benar-benar yakin bahwa rezeki datang dari Allah, tapi ia juga tidak mau begitu saja diperdaya oleh orang lain. Ia menunjukkan bahwa tawakal tidak berarti pasrah bodoh, tetapi tetap bijak dan pandai menyikapi keadaan.

2. Keserakahan bisa mempermalukan diri sendiri.

Tetangga yang serakah dan ingin mempermainkan Nasrudin justru dipermalukan oleh keserakahannya sendiri di depan hakim.

3. Keadilan kadang datang dari arah yang tak terduga.

Nasrudin yang sederhana malah memenangkan perkara dengan kecerdikan dan kejujurannya, sementara lawannya yang lebih kuat dan kaya malah dipandang “gila” oleh hakim.

4. Jangan meremehkan orang yang tampak lemah.

Banyak orang meremehkan Nasrudin karena miskin, namun ia memiliki akal yang tajam dan hati yang teguh, sehingga ia tidak mudah ditindas.

Baca juga: Kisah Humor Sufi Nasrudin Hoja: Di Bawah Pohon Arbei

5. Rezeki sudah diatur oleh Allah.

Kadang rezeki datang melalui jalan yang tidak disangka-sangka, bahkan dari orang yang berniat jahat kepada kita.

Jadi, kisah ini bukan hanya lucu, tetapi juga mengingatkan kita untuk tetap yakin pada Allah, cerdas dalam bertindak, dan waspada terhadap keserakahan.

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 01 November 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan