Dari arsip berdebu di Leiden, terkuak jejak Snouck Hurgronje: ilmuwan yang menjembatani jihad Aceh dan reformasi Kairo. Michael Laffan menulis, orientalisme bukan sekadar ilmuia juga kekuasaan yang menyamar.
Dari rampasan naskah hingga ruang riset Leiden, Belanda beralih dari curiga menjadi ingin tahu terhadap pesantren. Tapi di balik rasa ingin tahu itu, kuasa tetap bicara.
Dari ruang kolonial Batavia, Van Hovell merumuskan tafsir baru atas Islam Jawaagama yang ramah bagi kekuasaan. Di tangannya, pengetahuan menjadi alat penjinakan.
Di balik sekolah-sekolah kolonial, tersimpan misi yang halus: menguasai lewat bahasa. Dari Surakarta ke Leiden, Islam dipelajari bukan untuk dipahami, tapi untuk diatur.
Ketika meriam tak lagi cukup menaklukkan Nusantara, Inggris dan Belanda membawa senjata baru: mesin cetak. Dari Malaka hingga Batavia, teks-teks Injil lahir dalam huruf Jawimencoba mengubah iman lewat kertas.
Di awal abad ke-19, Belanda tak hanya merebut kembali kekuasaan politik di Jawa. Mereka juga berusaha merebut pengetahuantentang Islam, pesantren, dan jiwa keagamaan rakyat Jawa.
Dari jalan raya Daendels hingga rak-rak Leiden, naskah Islam Nusantara berpindah tangan di bawah bayang kolonialisme. Pengetahuan lahir, tapi juga menyimpan jejak penjarahan dan kuasa.
Penjajahan tak lagi lewat bedil, tapi lewat buku dan arsip. Dari Daendels hingga Raffles, kekuasaan kolonial mengubah naskah dan ilmu Nusantara menjadi alat kendali atas makna dan ingatan bangsa.
Pada abad ke-17, Belanda datang bukan hanya dengan kapal dan senapan, tapi juga kamus dan kebingungan. Dari Ambon hingga Leiden, mereka berusaha memahami Islamdan sering salah kaprah.
Dari Leiden hingga Batavia, para sarjana Belanda mencoba memahami Islam lewat kamus dan Injil. Tapi bahasa yang mereka salin tak sanggup menjangkau iman yang hidup di lidah dan jiwa orang Nusantara.
Presiden Prabowo Subianto telah merampungkan rangkaian kunjungan luar negeri yang telah berlangsung sejak 19 September 2025. Sejumlah negara dikunjungi hingga menghasilkan kesepakatan serta dukungan di berbagai bidang seperti politik, budaya hingga sepakbola Indonesia.
Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menerima penyerahan koleksi penting warisan budaya Indonesia dari Belanda. Total ada 272 objek warisan budaya