Di Padang Mahsyar nanti, banyak sekali orang yang baru menyadari apa itu kehidupan yang sebenarnya. Oleh karena itu, banyak yang mengatakan bahwa dia menyesal tidak mempersiapkan yang terbaik untuk kehidupan abadi itu. Kehidupan di akhirat kelak.
Hanya sedikit manusia yang memikirkan kehidupan di alam barzah. Sebab dunia membuat banyak orang sibuk, padahal tempat ini hanya persinggahan sementara.
Orang yang yakin Allah bersamanya, yakin Allah melihat amalnya, dan yakin Allah mengijabah doa-daonya. Nah, di sanalah ada kebahagiaan. Jadi orang yang berimanlah dasarnya mereka mendapatkan kebahagiaan fiddunya wal akhirah, ujar Ustaz Fatih.
Setelah meninggal dunia, manusia akan berada di kehidupan yang kekal di akhirat. Namun sebelum itu, manusia singgah terlebih dahulu di alam barzah atau kubur.
Mengetahui, memahami dan mengerti secara mendalam pertanyaan aksiologis tentang hakikat meyakini akhirat merupakan landasan fundamental yang akan menopang dan menumbuhkan kemantapan beragama.
Kematian adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari oleh setiap umat manusia, dan tidak ada yang mengetahui kapan ajal akan menjemputnya selain Allah SWT.
Dia menegaskan bahwa perkara yang belum diatur serta belum memiliki jaminan yakni akhirat. Akan tetapi justru banyak dari umat muslim yang gemar melakukan maksiat.
Orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ tetap dihisab di akhirat. Namun Allah SWT menghitung pahala dan dosa mereka selama masih waras atau belum hilang ingatan.
Taufik menjelaskan, melalui hadis tersebut Rasulullah memberi pesan kepada umatnya agar menjadikan akhirat sebagai tujuan utama dalam hidup. Sehingga manusia harus menyiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat.
Seorang muslim harus memiliki motivasi agar hidup sukses di dunia dan akhirat. Ada beberapa dalil yang dapat mendongkrak umat agar lebih semangat mengejarnya.
Berusahalah sekuat tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu di dunia.