Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 18 April 2025
home masjid detail berita

Tadabur Hari Keempat Iktikaf: Keajaiban Waktu dalam Al-Qur'an

fajar adhitya Senin, 25 April 2022 - 17:00 WIB
Tadabur Hari Keempat Iktikaf: Keajaiban Waktu dalam Al-Qur'an
Ilustrasi. Foto: Langit7.id/iStock.
LANGIT7.ID, Jakarta - Pada hari keempat iktikaf Ramadhan 1443 Hijriyah, muakif atau muslimin yang beriktikaf dapat mentadaburi ayat-ayat Al-Qur'an tentang waktu. Al-Qur'an mengingatkan kerugian kehidupan manusia di alam fana tanpa keimanan dan amal saleh.

Keberadaan waktu tetap menjadi misteri bagi manusia, tidak terlihat oleh indra manusia. Manusia merasakan adanya waktu, melewati sebuah proses ada kemarin, hari ini, dan hari esok.

Dalam pandangan Islam, berjalannya waktu merupakan introspeksi atas kehidupan manusia.Tolok ukurnya adalah peningkatan ketakwaan manusia, bersyukur, berdoa, dan berharap kepada Allah untuk selamat dan berbahagia di dunia dan di akhirat.

Baca Juga: 7 Tips Ketua MUI Agar Mudik Aman dan Bernilai Ibadah

Berikut ayat-ayat pilihan untuk tadabur:

1. Al-Asr ayat 1-3

وَالْعَصْرِۙ - ١

Demi masa,

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ - ٢

sungguh, manusia berada dalam kerugian,

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ - ٣

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Al-Qur'an mengingatkan demi waktu sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang beriman dan beramal saleh. Iman dan amal saleh merupakan satu paket.

2. Al-Ahqaf ayat 3

مَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَمَّآ اُنْذِرُوْا مُعْرِضُوْنَ

Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. Namun orang-orang yang kafir, berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka.

Baca Juga: Tadabur Al-Quran Warnai Perjalanan Umrah Ramadhan Bersama UBN

Lewat ayat ini, manusia diingatkan dengan adanya batas waktu. Waktu yang relatif bagi peristiwa dan makhluk di dunia fana juga menjadi pembatas proses dan kehidupan dalam dunia fana.

3. Lukman ayat 29

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَيُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۖ كُلٌّ يَّجْرِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّاَنَّ اللّٰهَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Tidakkah engkau memperhatikan, bahwa Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar sampai kepada waktu yang ditentukan. Sungguh, Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Ayat ini menyiratkan bahwa berbagai fenomena diamati dalam kehidupan di alam fana merupakan detak-detak takdir Allah dalam ruang dan waktu di lingkungan sekitar kehidupan kita atau di alam semesta yang luas dan megah.

4. Al-Baqarah ayat 36

فَاَزَلَّهُمَا الشَّيْطٰنُ عَنْهَا فَاَخْرَجَهُمَا مِمَّا كَانَا فِيْهِ ۖ وَقُلْنَا اهْبِطُوْا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ ۚ وَلَكُمْ فِى الْاَرْضِ مُسْتَقَرٌّ وَّمَتَاعٌ اِلٰى حِيْنٍ

Lalu setan memperdayakan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.”

Surah Al-Baqarah ayat 36 di atas menunjukkan waktu dalam konteks kekuasaan Allah, pembatasan “waktu” dari sebuah peristiwa di planet bumi maupun di alam semesta tidak dapat dicampuri manusia. Ada siklus peristiwa-peristiwa yang mudah dipahami manusia, namun ada pula fenomena yang siklusnya tak bisa diketahui dengan pasti, karena terlalu panjang atau terlalu singkat.

5. An-Naml ayat 38-40

قَالَ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَؤُا اَيُّكُمْ يَأْتِيْنِيْ بِعَرْشِهَا قَبْلَ اَنْ يَّأْتُوْنِيْ مُسْلِمِيْنَ - ٣٨

Dia (Sulaiman) berkata, “Wahai para pembesar! Siapakah di antara kamu yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku menyerahkan diri?”

Baca Juga: 6 Hal Penting yang Harus Diperhatikan Penghafal Al-Quran

قَالَ عِفْرِيْتٌ مِّنَ الْجِنِّ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ تَقُوْمَ مِنْ مَّقَامِكَۚ وَاِنِّيْ عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ اَمِيْنٌ - ٣٩

‘Ifrit dari golongan jin berkata, “Akulah yang akan membawanya kepadamu sebelum engkau berdiri dari tempat dudukmu; dan sungguh, aku kuat melakukannya dan dapat dipercaya.”

قَالَ الَّذِيْ عِنْدَهٗ عِلْمٌ مِّنَ الْكِتٰبِ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّرْتَدَّ اِلَيْكَ طَرْفُكَۗ فَلَمَّا رَاٰهُ مُسْتَقِرًّا عِنْدَهٗ قَالَ هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّيْۗ لِيَبْلُوَنِيْٓ ءَاَشْكُرُ اَمْ اَكْفُرُۗ وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ - ٤٠

Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu terletak di hadapannya, dia pun berkata, “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya, Mahamulia.”

Rangkaian ayat tersebut mengungkap fenomena keajaiban waktu dalam peristiwa pemindahan singgasana Ratu Balqis dari tempat asalnya, yaitu Ibukota Kerajaan Saba' (Yaman) sampai ke Yerusalem lebih cepat dari kedipan mata.

Baca Juga: Masjid Otsuka Tokyo Bantu Ratusan Tunawisma Jepang selama Ramadhan

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 18 April 2025
Imsak
04:28
Shubuh
04:38
Dhuhur
11:55
Ashar
15:14
Maghrib
17:54
Isya
19:03
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan