Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 21 Maret 2025
home global news detail berita

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, Ini Jejak Awalnya

mahmuda attar hussein Jum'at, 05 Agustus 2022 - 06:35 WIB
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, Ini Jejak Awalnya
Ilustrasi masuknya Islam di Indonesia. (Foto: Pixabay).
LANGIT7.ID, Jakarta - Agama Islam di Indonesia lahir dari ujung barat sebelah utara Indonesia yakni Aceh, Kerjaan Samudera Pasai. Jejak awalnya ditemukan dari bukti-bukti arkeologis.

Kerajaan Samudera Pasai didirikan oleh Meurah Silu pada tahun 1267 M. Bukti adanya kerajaan ini dengan ditemukannya makam raja-raja Pasai di kampung Geudong, Aceh Utara.
Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, Ini Jejak Awalnya
Makam ini terletak di dekat reruntuhan bangunan pusat kerajaan Samudera Pasai di desa Beuringin, kecamatan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe.

Di antara makam raja-raja tersebut, terdapat nama Sultan Malik al-Saleh, Raja Pasai pertama. Malik al-Saleh adalah nama baru Meurah Silu setelah masuk Islam, dia menjadi sultan pertama di Indonesia.

Baca Juga: Sejak Kapan Islam Masuk ke Indonesia? Ini Kata Pakar Sejarah

Sultan Malik al-Saleh berkuasa lebih kurang 29 tahun (1297-1326 M). Kerajaan Samudera Pasai merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak.

Seorang pengembara Muslim dari Maghribi, Ibnu Bathutah sempat mengunjungi Pasai tahun 1346 M. ia juga menceritakan bahwa, ketika berada di Cina, sempat melihat adanya kapal Sultan Pasai di negeri Cina.

Informasi lain juga menyebutkan bahwa Sultan Pasai mengirimkan utusan ke Quilon, India Barat pada tahun 1282 M. Fakta ini membuktikan Kerajaan Pasai memiliki relasi yang cukup luas dengan kerajaan luar

Pada masa jayanya, Samudera Pasai merupakan pusat perniagaan penting di kawasan itu, dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab dan Persia.

Komoditas utama adalah lada. Sebagai bandar perdagangan yang besar, Samudera Pasai mengeluarkan mata uang emas yang disebut dirham.

Baca Juga: Kisah Putra Sultan Ageng Tirtayasa, Sejarah Haji di Nusantara

Uang ini digunakan secara resmi di kerajaan tersebut. Di samping sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.

Seiring perkembangan zaman, Samudera mengalami kemunduran, hingga akhirnya ditaklukkan oleh Majapahit sekitar tahun 1360 M. Lalu pada tahun 1524 M ditaklukkan kerajaan Aceh.

Penyebaran Islam

Guru Besar Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Murodi mengatakan, berdasarkan referensi unggulan, seperti Azyumadri Azra dan lain-lain, Islam mulai memasuki Nusantara pada tahun 674 Masehi melalui perdagangan.

"Karena yang datang para pedagang, maka penyebaran Islam dilakukan para pedagang dengan cara-cara damai, melalui cara damai itu mereka akan mendapatkan teman, kalau dengan cara-cara yang tidak baik, mereka akan mendapatkan musuh," kata Prof Murodi.

Pakar sejarah Islam ini melanjutkan, setelah para pedagang berhasil tembus ke Nusantara, penyebaran dakwah selanjutnya dilakukan dengan pendidikan, tasawuf, hingga pernikahan.

Baca Juga: 7 Masjid Tertua di Indonesia, Saksi Sejarah Islam di Nusantara

Penyebaran Islam menembus Nusantara untuk kali pertama tepatnya di Sumatera. Lalu Islam menyebar ke daerah Jawa berkat Wali Songo.

"Wali Songo menyebarkan Islam setelah mereka mengenyam pendidikan di pesantren Sunan Bonang. Para Wali Songo juga merupakan pedagang yang menyebarkan Islam, mereka pedagang, mereka seniman, mereka pendidik, maka mereka menyebarkan lewat kemampuan yang mereka punya," ujarnya.

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 21 Maret 2025
Imsak
04:32
Shubuh
04:42
Dhuhur
12:04
Ashar
15:14
Maghrib
18:07
Isya
19:15
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan