Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 05 Oktober 2025
home global news detail berita

Sejarah Munculnya Perbedaan Antara Agamis dan Nasionalis

mahmuda attar hussein Senin, 15 Agustus 2022 - 10:00 WIB
Sejarah Munculnya Perbedaan Antara Agamis dan Nasionalis
Sejarah Munculnya Perbedaan Antara Agamis dan Nasionalis. (Foto: Langit7).
LANGIT7.ID, Jakarta - Islam dan Indonesia tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan satu kesatuan, sebab NKRI dibentuk berdasarkan nilai-nilai agama, salah satunya di Pancasila.

Wakil Ketua Umum PP Persatuan Islam (Persis), Ustadz Jeje Zaenuddin mengatakan, ada dua kelompok di Indonesia, yakni nasionalis dan agamis.

"Ada pandangan mereka yang menjalani syariat Islam itu antibernegara," kata Ustadz Jeje kepada Langit7, Senin (15/8/2022).

Baca Juga: Persis: Kelompok Islamis dan Nasionalis Harus Bersatu

Menurut dia, Kolonial Belanda saat itu sudah membentuk framing soal Islam. Yakni mereka golongan santri dan abangan, kemudian kelompok kaum muslimin dan nasionalis.

"Framing ini membentuk identifikasi, sekarang kita harus lepaskan itu semua, kita harus integrasi keislaman dan keindonesiaan secara utuh," ujar dia.

Kalau dalam Islam itu ada Al Quran dan Sunnah. Sementara dalam bernegara, ada landasan Undang-Undang Dasar dan Pancasila. Semua hal tersebut tidak boleh bertentangan.

Masalah yang terjadi sekarang, masing-masing pemimpin negara atau rezim penguasa pasti berbeda penafsiran mengenai hal tersebut.

"Padahal rumusannya sudah selesai. Indonesan memang bukan negara Islam, tapi para pendiri bangsa ini mensinkronkan antara kepentingan agama dan negara," katanya.

Menurut dia, dikotomi antara agamis dan nasionalis hanya stigma di masing-masing kelompok tersebut. Padahal saat seorang agamis mendalami Islam, mereka akan menemukan hal berbeda.

"Mereka akan paham ternyata nilai-nilai Islam itu berbeda dari apa yang mereka pikirkan, begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Tidak sedikit orang-orang nasionalis yang tadinya antiIslam malah berhijab. Mereka tertarik untuk mendalami agama setelah mengenal Islam.

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 05 Oktober 2025
Imsak
04:11
Shubuh
04:21
Dhuhur
11:45
Ashar
14:47
Maghrib
17:50
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan