Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 05 Mei 2024
home masjid detail berita

Tafsir Surat Al-Hasyr Ayat 18: Siapkan Bekal untuk Hari Akhir

Andi Muhammad Rabu, 07 September 2022 - 06:45 WIB
Tafsir Surat Al-Hasyr Ayat 18: Siapkan Bekal untuk Hari Akhir
Tafsir Surat Al-Hasyr Ayat 18: Siapkan Bekal untuk Hari Akhir. Foto: Langit7.id/iStock.
skyscraper (Desktop - langit7.id)
LANGIT7.ID, Jakarta - Allah SWT memerintahkan kepada setiap umat muslim untuk beriman dan yakin pada hari akhir. Iman kepada hari akhir yaitu yakin adanya balasan atas perbuatan-perbuatan semasa hidup di dunia, seperti dalam surat Al-Hasyr ayat 18:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Dalam tafsir Jalalain dijelaskan, setiap orang yang meyakini Allah dan Rasul-Nya serta melaksanakan setiap perintah-Nya, akan takut kepada Allah dan menjaga diri dari siksa-Nya dengan cara melaksanakan yang diperintahkan serta meninggalkan yang dilarang oleh-Nya.

Setiap diri hendaknya merenungkan apa yang akan diperbuatnya untuk bekal pada hari Kiamat. Takutlah kepada Allah di setiap perbuatan yang kalian lakukan dan yang kalian tinggalkan. Sesungguhnya Allah Mahateliti atas segala yang kalian kerjakan dan Dia akan membalasnya dengan balasan yang setimpal.

Baca Juga: Tafsir Ali Imran Ayat 134: Sedekah dalam Kondisi Lapang dan Sempit

Sementara dalam Tafsir as-Sa'di, Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di memaparkan, Allah memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman untuk menunaikan konsekuensi iman, yaitu dengan bertakwa kepada Allah, baik di kala sepi maupun ramai dan di segala hal.

Allah memerintahkan setiap mukallaf untuk menjaga apa saja yang diperintahkan, baik yang berbentuk perintah, syariat, maupun batasan-batasanNya, serta memikirkan akibat baik dan buruk apa yang akan mereka dapatkan, serta apa yang mereka dapatkan dari amal perbuatan mereka yang bisa membawakan manfaat atau malapetaka bagi mereka di akhirat.

Jika mereka meletakkan akhirat di hadapan mata dan sebagai kiblat hati mereka, maka mereka berkonsentrasi untuk menunaikan amalan-amalan akhirat serta berusaha dengan kuat memerbanyak amalan-amalan yang bisa menghantarkan ke surga dengan membersihkannya dari berbagai hal yang bisa memutus dan menghalangi.

Baca Juga: 91 Tahun Syed Naquib Al-Attas, Bangun Kerangka Berpikir Islami Hadapi Modernisasi

Bila mereka juga mengetahui bahwa “sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” amalan mereka tidaklah samar bagi Allah, tidak akan lenyap di sisi Allah dan tidak akan dilalaikan.Maka hal itu mengharuskan mereka untuk bersungguh-sungguh dalam beramal.

Ayat ini adalah pangkal dalam hal muhasabah diri. Setiap orang harus selalu mengintrospeksi diri. Jika melihat adanya kekeliruan segera menyelesaikannya dengan cara melepaskan diri darinya, bertaubat secara sungguh-sungguh dan berpaling dari berbagai hal yang menghantarkan pada kekeliruan tersebut.

Jika menilai dirinya bersikap sekenanya dalam menunaikan perintah-perintah Allah, ia akan mengerahkan segala kemampuannya dengan meminta pertolongan pada RabbNya untuk mengembangkan, dan menyempurnakannya, serta membandingkan antara karunia dan kebaikan Allah yang diberikan padanya dengan kemalasannya. Karena hal itu mengharuskannya merasa malu.

Baca Juga: Apakah Belajar Ilmu Umum di Luar Ilmu Agama Juga Berpahala?

(zhd)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 05 Mei 2024
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:53
Ashar
15:13
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan