LANGIT7.ID, Jakarta - Arti nama dari surat Al-Fajr yaitu waktu fajar (demi fajar) terdapat dalam isi ayat pertama وَالْفَجْرِۙ . Ayat pertama ini merupakan sumpah Allah, yaitu waktu munculnya cahaya matahari yang menjadi salah satu peristiwa yang menunjukkan kekuasaan Allah dalam mengatur alam semesta dengan perhitungan yang detail.
Anggota Dewan Hisbah PP Persis, Ustaz Amin Muchtar menjelaskan, berdasarkan tafsir Ibnu Katsir, penamaan dari surat Al-Fajr memiliki makna yaitu waktu Subuh yang sifatnya umum, yang berarti Subuh yang mana saja.
Namun ada ulama lain yang memiliki pendapat berbeda, Muhammad bin Ka'ab dan Imam Masruq bin Al-Ajda bahwa yang dimaksud Al-Fajr itu spesifik, yakni waktu Subuh di bulan Idul Adha.
Baca Juga: Mengenal Keistimewaan Malam Jumat, Dianjurkan Membaca Surat Al-KahfiMeski terdapat sedikit perbedaan, namun definisinya tetap sama yakni waktu Subuh yang mana cahaya pagi hari mulai terbit untuk memecah belah tabir kegelapan malam. Ini sebagai pertanda memulai aktivitas dimulainya hari.
"Terbitnya cahaya serta berbagai aktivitas yang menyertainya berupa persiapan dan keberangkatan untuk memenuhi kebutuhan, mencintai manfaat, dan mencari rezeki setelah semalam beristirahat," jelas Ustaz Amin Muchtar dikutip dalam kajiannya di kanal Sigabah Channel, Kamis (22/9/2022).
Ia menuturkan, waktu malam diperuntukkan bagi umat manusia beristirahat untuk mengisi energi guna menjalankan aktivitas pada esok hari. Munculnya cahaya waktu Fajar merupakan pertanda untuk memulai aktivitas di hari yang baru.
"Maka di balik ungkapan وَالْفَجْرِۙ menunjukan kekuasaan Allah yaitu manusia menjadi mudah beraktivitas, manusia menjadi mudah untuk mengais rezeki," ujarnya.
Baca Juga: Catatan Adian Husaini untuk Waketum Persis: Istiqamah, Lurus, dan Santun(zhd)