LANGIT7.ID, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meminta mahasiswa Indonesia untuk lebih berkontribusi, dan berkiprah di berbagai bidang. Terutama menguatkan dakwah
Islam wasathiyah (moderat) yang selaras dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Ma'ruf Amin, mahasiwa dapat berkontribusi dengan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu sebagai hal utama, sehingga dapat lulus tepat waktu, kemudian bisa berkiprah di berbagai bidang.
“Bagaimana mahasiswa harus bisa mengembangkan Islam wasathiyah. Saya minta coba membuat semacam tulisan, menurut mahasiswa dengan referensi yang banyak tentang Islam wasathiyah dan juga tentang bagaimana Indonesia menerapkan Islam wasathiyah,” kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya Ahad (6/11/2022).
Baca juga: Santri Diminta Lebih Melek Teknologi di Era DigitalMa'ruf Amin juga menyampaikan terkait kunci atau cara menjalankan ajaran Islam wasathiyah, yaitu dengan memiliki rasa kepedulian serta tidak berlebihan dalam beragama.
“Dalam beragama itu tidak boleh abai (tafrid), yakni tidak punya kepedulian terhadap masalah agama, masalah dakwah, tidak peduli. Itu tafrid. Tapi tidak juga ifrad, yakni berlebihan sampai memaksa orang, memaki orang, dakwahnya itu sampai berlebihan,” jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut sebagaimana dicontohkan para ulama di masa lalu, yang mampu membawa Islam masuk ke Indonesia dengan damai dan tidak ada kekerasan. Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang toleran sehingga mudah diterima berbagai kalangan.
“Itu harus kita jaga terus sampai sekarang bahwa tidak ada kekerasan di dalam kita membangun agama itu dari dulu, sampai sekarang, sampai kapanpun. Inilah Islam wasathiyah yang kita bangun itu,” tegasnya.
Baca juga: Hukum Meletakkan Barang di Atas Mushaf Al-Qur’anMenurut Ma'ruf Amin, dalam urusan dunia, penerapan ajaran Islam wasathiyah dapat ditunjukkan melalui tolong menolong dalam kebaikan, tanpa memandang latar belakang agamanya.
“Kita yang muslim memberi bantuan kepada orang non muslim, itu kita tetap akan dapat pahala,” tegasnya.
(sof)