LANGIT7.ID, Jakarta - Ketua PP
Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan, ketimpangan ekonomi di Indonesia bisa memicu ketidak seimbangan atau keguncangan dalam berbangsa dan bernegara.
Maka itu, kata Anwar, sirkulasi ekonomi perlu diperlancar dan diseimbangkan. Perekonomian dan bisnis tidak boleh hanya berputar-putar di lingkungan elite saja. Dia khawatir jika ketimpangan itu terus berlanjut akan menimbulkan keguncangan.
Di sisi lain, umat Islam memiliki catatan buruk di Indonesia dalam dunia ekonomi. Anwar Abbas menggambarkan kondisi kelas ekonomi Indonesia seperti piramida terbalik dan menempatkan umat Islam di bagian bawah dalam hal ekonomi.
Baca Juga: Penganiayaan di Kalangan Remaja, Bukti Kerapuhan Keluarga di IndonesiaMeski mayoritas, tetapi umat Islam menempati kelas ekonomi di bawah. Jumlah umat yang banyak saling memperebutkan kapital ekonomi yang sedikit. Berbeda dengan kelompok kelas atas, meskipun jumlah sedikit tapi memiliki kapital ekonomi dan bisnis yang melimpah.
“Terus terang saja secara kuantitatif kita mayoritas. Tapi, secara ekonomi kita minoritas. Bila kita dilihat pandangan masyarakat kita seperti piramid, kelas atas, menengah, bawah, dan umat kita mengisi bagian bawah,” kata Anwar Abbas dalam acara Silaturahmi Majelis Pemberdayaan Masyarakat periode 2022-2027 secara daring, dikutip laman Muhammadiyah, Kamis (2/3/2023).
Anwar Abbas mengutip Surah
Al Hasyr ayat 7 dan menegaskan ekonomi harus berkeadilan. Tidak boleh memutar harta di kalangan elite atau orang kaya saja. Muhammadiyah sebagai gerakan moral dan etik memiliki tanggung jawab untuk menstabilkan ekonomi dengan landasan ayat tersebut.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Muhammadiyah Lanjutkan Dakwah Berkemajuan“Lebih-lebih Muhammadiyah juga memiliki semangat Al Ma’un yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan untuk membela kelompok miskin,
dhuafa-mustadh’afin,” kata Anwar Abbas.
Pemerhati ekonomi Islam itu berharap, dengan ekonomi yang berkeadilan akan menciptakan kebersamaan dan menjaga stabilitas dalam berbangsa dan bernegara. Maka, kerja-kerja menciptakan keberdayaan ekonomi umat yang dilakukan oleh Persyarikatan Muhammadiyah merupakan gerakan luhur dan mulia.
“Oleh karena itu bagi saya, pekerjaan yang kita kerjakan ini sangat luhur dan mulia karena jika dikerjakan dengan baik akan merajut persatuan dan kesatuan di negara kita,” ujarnya.
(jqf)