langit7-Jakarta,- - Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari 70 persen air, hingga menjadikannya sebagai hal penting untuk keberlangsungan hidup. Akibatnya, bila kebutuhan air harian tidak tercukupi, maka dapat membuat tubuh mengalami gangguan.
Medical Doctor & Health Content Creator, dr Kevin Mak, menganjurkan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 2 liter atau sekitar 8-10 gelas air per hari.
dr Kevin Mak memaparkan beberapa alasan kenapa kebutuhan cairan harian harus terpenuhi setiap harinya.
"70 persen tubuh kita terdiri dari air atau cairan. Jadi sangat penting sekali untuk menjaga fungsi kesehatan kita tetap optimal, tetap berjalan dengan baik agar tidak gampang sembelit dan gampang kembung," jelas dr Kevin dalam Siaran Sehat Kemenkes "Akibat Jarang Minum Air Putih", Selasa (27/8/2024).
Baca juga:
Wabah Monkeypox Meningkat, Ahli Epidemologi Unair Tekankan PencegahanSelain itu, asupan air juga penting untuk kebutuhan cairan sendi. Sebab, kata Kevin Mak, cairan sendi sebagian besar terdiri dari air.
Kemudian air juga penting bagi metabolisme tubuh, seperti pembakaran energi, kesehatan otot, dan menjaga kesehatan kulit.
"Salah satu kunci paling mudah untuk mendapatkan kulit glowing adalah minum dan penuhi kebutuhan air yang cukup," lanjutnya.
Lalu, apa akibatnya bagi orang yang jarang minum air putih?
Kevin Mak menjelaskan, ada beberapa dampak yang terjadi pada tubuh ketika kebutuhan cairan tidak terpenuhi. Ia menjelaskan, akibat yang dirasakan terbagi dua yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
"Jangka pendek, kalau kamu lupa minum biasanya akan merasa pusing dan gangguan fokus. Kedua adalah dehidrasi," kata Kevin Mak.
Sementara akibat jangka panjang dari kebiasaan jarang minum air putih adalah terganggunya fungsi organ-organ tubuh, salah satunya gangguan fungsi ginjal.
"Seperti kita tahu bahwa ginjal itu membutuhkan cairan yang cukup. Sehingga bisa membuang toksin atau racun dari dalam tubuh kita lewat air seni," urainya.
Jadi bila kebutuhan cairan tidak terpenuhi, lanjut Kevin Mak, maka toksin atau racun akan mengendap dan menimbulkan masalah pada ginjal.
Seperti dijelaskan sebelumnya, bila tubuh kekurangan cairan maka tubuh akan mengalami dehidrasi. Lantas apa ciri-ciri dari dehidrasi?
Langkah yang bisa dilakukan untuk mengetahuinya adalah dengan mencubit kulit atau skin pitch test. Saat dicubit dan kulit tidak kembali normal dalam waktu lebih dari 2 detik maka dicurigai mengalami dehidrasi.
"Selanjutnya ketika kehausan secara ekstrem. Ini menjadi alarm ketika tubuh membutuhkan cairan. Ciri ketiga, yang sering tidak disadari, adalah bibir akan mudah pecah-pecah, kering hingga timbul luka. Karena area mulut atau bibir itu butuh lubrikasi cairan," terangnya.
Terakhir, tanda dehidrasi yang sering diabaikan adalah warna air seni menjadi lebih gelap.
Saat mulai muncul tanda-tanda dehidrasi di atas, Kevin Mak menyarankan untuk langsung mengonsumsi air putih. Sebab air putih merupakan sumber cairan paling efektif dan tidak ada perasan kalori di dalamnya.
"Tambahkan 100-200 ml atau sekitar satu gelas air itu sudah dapat meningkatkan lagi kadar cairan yang ada di dalam tubuh. Kemudian langkah kedua adalah menghindari teh atau kopi, karena teh atau kopi memang sifatnya menarik cairan dan bisa bikin kamu lebih haus lagi," pungkas Kevin Mak
(ori)