LANGIT7.ID-, Jakarta- - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang akrab disapa Gus Baha, kembali memberikan pencerahan kepada umat Islam melalui ceramahnya yang membahas topik menarik dalam sholat berjamaah: makna salam dan kapan makmum sebaiknya mengakhiri sholatnya. Ulama kharismatik ini mengupas pembahasan fikih yang telah lama menjadi bahan diskusi di kalangan umat Islam dengan cara yang segar dan mudah dipahami.
"Salam pertama sudah cukup untuk mengakhiri sholat," jelas Gus Baha. Menurutnya, secara teknis, imam telah keluar dari sholat setelah mengucapkan salam pertama. Namun, ia tidak berhenti di situ dan justru mengajak jamaah untuk memikirkan lebih dalam tentang praktik yang umum dilakukan.
Dengan gaya khasnya yang jenaka, Gus Baha melanjutkan, "Kalau kamu menunggu salam kedua, berarti kamu membolehkan diri bergantung pada orang yang sudah tidak sholat." Pernyataan ini menyoroti sudut pandang baru dalam praktik yang selama ini dianggap lumrah oleh banyak jamaah, sekaligus mengajak mereka untuk memikirkan lebih dalam tentang makna salam dalam sholat berjamaah.
Meski demikian, Gus Baha tidak lantas menyarankan untuk mengubah kebiasaan yang sudah ada. Ia mengakui bahwa beberapa ulama fikih tetap menganjurkan untuk menunggu salam kedua. "Ini bukan masalah benar atau salah," ujarnya, "tapi tentang bagaimana kita memahami esensi sholat berjamaah."
Lebih lanjut, Gus Baha mengaitkan masalah ini dengan konsep yang lebih luas tentang kebersamaan dalam ibadah. "Sholat berjamaah bukan hanya tentang gerakan yang serentak, tapi juga tentang menjaga keutuhan jamaah," jelasnya. Ia menekankan bahwa perbedaan pendapat dalam hal ini seharusnya menjadi sarana untuk saling memahami dan menghargai.
Ceramah ini memicu diskusi yang mencerahkan di kalangan jamaah. Sebagian merasa mendapat wawasan baru dan mempertimbangkan untuk merefleksikan praktik mereka, sementara yang lain merasa semakin yakin dengan pilihan mereka untuk menunggu salam kedua sebagai bentuk kehati-hatian.
"Yang terpenting adalah niat dan kekhusyukan dalam sholat," tegas Gus Baha, mengajak jamaah untuk fokus pada esensi ibadah daripada terlalu memikirkan detail teknisnya. Ia mengingatkan bahwa tujuan utama sholat berjamaah adalah mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan sesama muslim.
Gus Baha menutup ceramahnya dengan pesan yang menyentuh, "Dalam sholat berjamaah, kita belajar untuk menyatukan hati, bukan hanya gerakan. Apakah kita berdiri setelah salam pertama atau kedua, yang terpenting adalah bagaimana kita membawa semangat kebersamaan ini ke dalam kehidupan sehari-hari."
Ceramah Gus Baha ini bukan hanya membuka wawasan tentang aspek fikih sholat berjamaah, tetapi juga mengajak umat Islam untuk merenungkan kembali esensi ibadah mereka. Di tengah keragaman pendapat, ia berhasil menanamkan pesan tentang pentingnya toleransi dan kebersamaan dalam beragama.
Pembahasan tentang salam dalam sholat berjamaah ini mungkin akan terus menjadi bahan diskusi yang menarik. Namun, melalui penjelasannya yang penuh hikmah, Gus Baha telah memberikan perspektif baru yang menjembatani perbedaan dan mengingatkan umat akan tujuan sejati dari ibadah bersama.
(lam)