Langit7, Jakarta - Ummat Islam meyakini, meraih kesuksesan dalam bisnis tidak hanya sekadar perolehan keuntungan semata. Namun, berkah dan manfaat yang dirasakan banyak orang juga menjadi faktor yang tidak bisa ditinggalkan.
Sebagai muslim yang taat, sudah sepatutnya kita mencontoh suri tauladan Nabi Muhammad SAW, dalam segala kegiatan sehari-hari, khususnya urusan niaga.
Seperti diketahui, sebelum diutus sebagai Nabi, Muhammad menghabiskan waktu remajanya secara mandiri dengan melakukan perdagangan. Bahkan, dalam waktu singkat ia mampu menguasai perniagaan dan diandalkan banyak orang.
Baca juga: Teladan Rasulullah dalam Berbisnis, Pebisnis Handal yang Tidak Berorientasi pada MateriLantas, apa yang sebenarnya dilakukan Rasulullah sampai bisa sukses dalam urusan niaganya? Berikut ini beberapa hal yang sudah LANGIT7.ID rangkum dari berbagai sumber, terkait kesuksesan Nabi SAW yang bisa dicontoh ummatnya dewasa ini.
JujurRasulullah SAW dikenal dengan orang yang jujur. Bahkan hal itu juga dilakukannya dalam perdagangan.
Seperti diketahui, Nabi SAW tidak pernah mengurangi takaran dagangannya. Justru, sebagai pedagang ia seringkali menambahkan takarannya untuk membuat pembeli puas.
Baca juga:Teladani Perilaku Rasulullah, 8 Tips Dagangan Laris dengan Modal JujurDi samping itu, Rasulullah juga selalu mengutarakan kondisi dan kualitas barang yang ia jual dengan apa adanya. Sampai ia dijuluki Al-Amin yang berarti orang yang dapat dipercaya.
Hal itulah yang menjadi salah satu faktor pembeli menyukai untuk melakukan transaksi jual-beli dengan Nabi.
Keuntungan wajarWalaupun margin dalam usaha sangat penting dalam perolehan keuntungan, tapi Rasulullah tidak pernah menetapkan harga berlebihan demi keuntungannya semata.
Ia selalu menetapkan harga dengan memperhitungan keuntungan yang wajar. Sehingga tidak membuat harga sebuah barang melonjak terlalu tinggi.
Baca juga: Alasan Nabi Muhammad Diakui Intelektual Barat sebagai Tokoh Paling Berpengaruh di DuniaDengan begitu, secara tidak langsung Rasulullah tetap menjaga kemampuan beli dari masyarakat di masanya. Sehingga, barang dagangannya selalu menjadi incaran bagi para pembeli.
Tidak putus asaSeperti pada umumnya, menjalankan usaha juga terdapat berbagai risiko di dalamnya. Paling parah, bahkan dapat menyebabkan kerugian hingga bangkrut.
Namun, putus asa bukanlah jalan yang harus dipilih. Apalagi menjalankan dan mengembangkan usaha sampai ke tingkat sukses memerlukan proses panjang.
Dalam hal ini, mental pengusaha harus terbentuk sebelum mulai menjalankannya. Sebab, seorang pengusaha tidak akan berhasil jika mudah putus asa dan tidak berupaya mencari solusi dalam setiap tantangan yang dihadapinya.
(zul)