Mengenal Etilen Glikol, Diduga Sebabkan Gangguan Ginjal Akut pada Anak

LANGIT7.ID, Jakarta - Salah satu zat kimia dalam obat sirup yang diduga jadi penyebab gangguan ginjal akut pada anak adalah Etilen Glikol (EG). Dokter spesialis penyakit dalam, dr Zubairi Djoerban, menjelaskan karakter Etilen Glikol (EG) dan rute paparannya yang paling umum, sehingga menyebabkan keracunan.

EG itu jernih dan tidak berbau, sehingga tidak menyebabkan orang orang curiga dan khawatir pada mulanya. Padahal, sebenarnya terkontaminasi. EG tak hanya ditemukan di obat sirup. EG juga terdapat di produk pembersih atau pelarut.

“Bahkan etilen glikol itu bahan utama cairan radiator di Amerika Serikat. Berguna mencegah radiator panas berlebih atau beku, tergantung musim,” ujar Zubairi di akun twitter-nya, Kamis (27/10/2022).

EG memiliki rasa yang manis. Itu yang membuat beberapa jenis hewan menyukai EG. Banyak dokter hewan di Amerika Serikat yang akrab dengan toksisitas EG karena seringnya kasus keracunan pada anjing dan kucing, yang menjilat cairan radiator.

Baca Juga: Siti Fadilah Supari: Penyebab Gangguan Ginjal Akut Tak Hanya Obat Sirup

Zubairi menjelaskan, risikonya kecil jika EG terkena atau menetes di kulit atau absorpsi. Bisa diabaikan karena penyerapan kulit terbatas. Paparan melalui rute ini umumnya tidak menyebabkan efek toksik.

Penyebaran melalui saluran pernafasan atau iritasi saluran pernafasan mungkin terjadi. Tapi kasusnya sedikit. Kecuali cairan yang mengandung EG itu dipanaskan dan dikocok, lalu disemprotkan. Itu bisa menyebabkan keracunan.

"Masuk melalui mulut adalah rute paparan yang paling sering terjadi. Seperti pada kasus di Gambia dan Indonesia, yang diduga akibat obat sirup yang beredar selama ini,” ujar Zubairi.

Ada beberapa penyakit yang disebabkan jika terpapar EG. Pertama, stadium 1. Pada rentang 30 menit sampai 12 jam setelah paparan, metabolit dari etilen glikol ini produksi zat yang bikin depresi sistem saraf pusat. Itu menyebabkan intoksikasi, mirip hiperosmolaritas, yang bisa terjadi akibat minum alkohol maupun etanol.

Baca Juga: Gangguan Ginjal Akut Meningkat, BPOM Diminta Tak Lepas Tanggung Jawab

Kedua, stadium 2. Dari 12 hingga 48 jam, metabolit etilen glikol hasilkan asidosis berat. Darah menjadi asam dan menyebabkan hiperventilasi serta nafas cepat sekali. Terbentuk kristal-kristal kalsium oksalat yang mengendap di otak, paru, ginjal, dan di jantung.

Ketiga, stadium 3. 24 hingga 72 jam, cedera ginjal akut dapat terjadi akibat efek langsung keracunan etilen glikol. Kalau keracunannya berat, bisa sebabkan koma, tidak sadar, hingga meninggal.

Keempat, ginjal. Keracunan di ginjal merupakan konsekuensi utama akibat absorbsi dari etilen glikol, yang bikin sel-sel ginjal mati dan rusak. Ini yang disebut nekrosis tubular, yang bisa sebabkan gagal ginjal dalam waktu 24 - 28 jam.

Jika kerusakan ginjal tidak diobati akan membuat anak tidak bisa pipis. Jumlah urine anak sangat sedikit dan menyebabkan pasien harus segera di-hemodialisis (cuci darah), yang bukan satu dua kali. Tapi jangka panjang.

Baca Juga: Penyebab Gangguan Ginjal Belum Terungkap, Pemerintah Diminta Bentuk TGIPF

“Namun bisa juga kondisi tadi menyebabkan kadar kalium tinggi. Hal ini akan mengganggu irama jantung dan bisa menyebabkan meninggal juga,” kata Zubairi.