LANGIT7.ID-, Jakarta- -
Jamaah haji asal Sudan menghadapi kesulitan untuk berangkat ke Tanah Suci Makkah, Arab Saudi. Itu karena konflik militer masih terus berkecamuk di negara tersebut sejak 15 April 2023 antara tentara dan pasukan paramiliter.
Konflik tersebut sudah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia, ribuan orang mengungsi, dan sangat banyak infrastruktur rusak di berbagai penjuru.
Bagi muslim Sudan, perjalanan menuju Tanah Suci Makkah sudah menjadi bagian dari ‘kurban’. Itu karena kesulitan yang dihadapi tak seperti jamaah haji dari negara-negara lain yang tidak ada konflik.
Baca juga:
UI Tindaklajuti Kolaborasi dengan 10 Universitas Ternama di InggrisPara jamaah haji kesulitan dalam melengkapi dokumen dan melakukan penerbangan denga naman. Habib Ali, sekretaris administrasi haji dan umrah di Darfur Barat, mengatakan, hanya 20 dari 560 orang dari Sudan yang berhasil menyelesaikan dokumen mereka.
“Krisis yang kita alami menyebabkan jaringan komunikasi tidak berfungsi. Kami telah diisolasi selama sebulan penuh dan ini menghambat puluhan orang yang ingin menunaikan haji untuk melengkapi dokumen mereka,” kata Ali, dikutip Radio Dabanga, Kamis (15/6/2023).
Haji merupakan ibadah penting dan suci dalam kalender umat Islam. Jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia akan berkumpul di Tanah Suci Makkah dan Madinah untuk menunaikan ritual haji.
Manasik haji akan terjadi tahun ini antara Senin, 26 Juni dan Sabtu, 1 Juli. Selanjutnya, Idul Adha akan dimulai pada 29 Juni
Sayangnya, sejauh ini hanya 20 peziarah yang telah tiba di Nyala, ibu kota Darfur Selatan. Mereka akan menuju ke Ed Daein, ibu kota Darfur Timur, dan dari sana ke El Obeid, ibu kota Kordofan Utara. Setelah itu, mereka akan pergi ke Port Sudan, lalu ke Arab Saudi pada 26 Juni.

(ori)