LANGIT7.ID, Jakarta - Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantu orang lain. Maka dari itu, adanya tali persaudaraan sangatlah penting dalam kehidupan sosial.
Dalam Islam, persaudaraan tidak mengenal batas-batas teritorial, geografis, suku, etnis, ataupun ras. Pentingnya menjalin hubungan persaudaraan tertuang dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kamu sekalian saling putus memutuskan dan jangan pula belakang membelakangi dan jangan pula benci membenci, jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR Malik, Bukhari, dan Muslim).
Baca Juga: Fatwa MUI: Praktik Dukun Haram, Membawa ke KemusyrikanDari hadits di atas kita dapat mengetahui Rasulullah SAW menekankan betapa pentingnya menjalin hubungan persaudaraan, terutama sesama muslim. Dan Rasulullah SAW pun membenci orang yang memutuskan tali persaudaraan.
Sesama manusia yang menjadi hamba-hamba Allah SWT merupakan umat yang bersaudara, serta saling tolong menolong dalam hal-hal kebaikan. Allah sangat mencintai tali persaudaraan yang erat sesuai dengan syariat Islam. Hal ini pun tertuang dalam surat An-Nur ayat 61, Allah SWT berfirman:
لَيْسَ عَلَى الْاَعْمٰى حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْاَعْرَجِ حَرَجٌ وَّلَا عَلَى الْمَرِيْضِ حَرَجٌ وَّلَا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَنْ تَأْكُلُوْا مِنْۢ بُيُوْتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اٰبَاۤىِٕكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اُمَّهٰتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اِخْوَانِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اَخَوٰتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اَعْمَامِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ عَمّٰتِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ اَخْوَالِكُمْ اَوْ بُيُوْتِ خٰلٰتِكُمْ اَوْ مَا مَلَكْتُمْ مَّفَاتِحَهٗٓ اَوْ صَدِيْقِكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ اَنْ تَأْكُلُوْا جَمِيْعًا اَوْ اَشْتَاتًاۗ فَاِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوْتًا فَسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ مُبٰرَكَةً طَيِّبَةً ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ ࣖ
Artinya: Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu, makan (bersama-sama mereka) di rumah kamu atau di rumah bapak-bapakmu, di rumah ibu-ibumu, di rumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudara-saudaramu yang perempuan, di rumah saudara-saudara bapakmu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara bapakmu yang perempuan, di rumah saudara-saudara ibumu yang laki-laki, di rumah saudara-saudara ibumu yang perempuan, (di rumah) yang kamu miliki kuncinya atau (di rumah) kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendiri-sendiri. Apabila kamu memasuki rumah-rumah hendaklah kamu memberi salam (kepada penghuninya, yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, dengan salam yang penuh berkah dan baik dari sisi Allah. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat(Nya) bagimu, agar kamu mengerti.
Dari ayat di atas Allah SWT mempertegas betapa pentingnya tali persaudaraan. Meski tidak memiliki hubungan sedarah, tapi kerena seringnya menjalin hubungan erat antara kerabat, baik dalam keadaan mudah, sulit, bahagia, sengsara, serta tengah dalam kondisi sehat maupun sakit, sehingga disebutkan sebagai bagian dari saudara.
Baca Juga: Menyatukan Kenegaraan dan Keagamaan, Kunci Persatuan IndonesiaBaca Juga: Viral Perempuan Pakai Ihram Laki-Laki, Ustadz Ginanjar: Tidak Boleh(zhd)