Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 28 April 2025
home global news detail berita

Ustaz Suparman: Narasi Islamofobia Dapat Dipatahkan dengan Dua Hal

hasanah syakim Sabtu, 03 September 2022 - 11:34 WIB
Ustaz Suparman: Narasi Islamofobia Dapat Dipatahkan dengan Dua Hal
Ilustrasi. Foto: LANGIT7/iStock
LANGIT7.ID - , Jakarta - Ketua Bidang Agama Forum Koordinsi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung, Ustaz Suparman Abdul Karim mengatakan ada dua hal yang dapat mematahkan narasi islamofobia.

Hal pertama, narasi islamofobia harus dipatahkan dengan kenyataannya bahwa mayoritas muslim tidak ada yang ketakutan terhadap Islam.

Baca juga: Orang Religius Tak Nasionalis, Ustadz Wijayanto: Salah Besar!

"Pada kenyataannya di negara yang mayoritas muslim ini tidak ada sama sekali orang yang ketakutan terhadap Islam. Bangsa kita yang mayoritas muslim ini hidup tenang-tenang saja, berislam dengan baik-baik saja," kata Ustaz Suparman dikutip Antara, Sabtu (3/9/2022).

Menurut Ustaz Suparman, islamofobia sejatinya adalah isu yang dikembangkan di negara Barat setelah runtuhnya Gedung World Trade Center (WTC) dan Pentagon.

Orang-orang nonmuslim yang mayoritas di Amerika Serikat belum paham betul sehingga menjadi ketakutan seolah-olah Islam mengajarkan radikalisme dan terorisme.

"Kedua, pada kenyataannya yang terjadi ini adalah banyak yang mengajarkan ajaran radikal dan mengarah kepada aksi terorisme dan intoleransi tetapi membalutnya sebagai ajaran Islam. Ketika dikritik, mereka malah putar balikkan bahwa ini bentuk dari intoleransi dan islamofobia," terangnya.

Baca juga: Islamofobia dalam Pandangan UAS, Muncul Akibat Clash of Civilizations

Ustaz Suparman mengatakan, semua pihak harus berani mematahkan narasi kelompok radikal sesuai dengan narasi yang mereka bawa dengan fakta dan dasar yang benar serta relevan.

"Hal-hal yang berasal dari pengaburan fakta akan terus digoreng guna menakut-nakuti khalayak ramai. Kalau ini dibiarkan terus, akan dianggap oleh masyarakat sebagai sebuah kebenaran," ujarnya.

Ustaz Suparman berharap, ada ketegasan dari pemerintah untuk menertibkan hal tersebut melalui regulasi yang tepat, mengingat hal ini dapat menjadi ancaman terhadap persatuan bangsa.

"Ini sebetulnya yang harus dipertegas. Pemerintah harus lebih tegas dalam membuat aturan. Karena playing victim ini ujung-ujungnya bermuara kepada fitnah, penyebaran berita bohong (hoaks). Hukum harus dikuatkan," kata Ustaz Suparman.

Baca juga: Waketum Persis soal Islamofobia: Harus Ada Perlawanan Nyata

(est)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 28 April 2025
Imsak
04:26
Shubuh
04:36
Dhuhur
11:54
Ashar
15:14
Maghrib
17:50
Isya
19:01
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan