LANGIT7.ID - , Jakarta - Dalam Islam,
senyum memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah dinilai sebagai
sedekah.
«تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ»
“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu” (Sahih, HR Tirmidzi no 1956).
Selain itu, senyum juga mempunyai segudang manfaat
kesehatan untuk tubuh. Melansir dari verywellmind, Rabu (28/9/2022), mengatakan ada beberapa efek positif dari tersenyum, di antaranya:
Baca juga: Aremania Sambut Bobotoh dengan Hangat, Netizen: Full Senyum
1. Panjang umur
Manfaat paling besar dari kebiasaan tersenyum adalah dapat memperpanjang umur. Satu penelitian pernah mengungkapkan bahwa senyum yang tulus dan intens berkorelasi dengan umur panjang.
Banyak tersenyum menandakan orang tersebut
bahagia. Penelitian tersebut menjelaskan bahagia dan positif adalah bagian penting dari
gaya hidup sehat.
2. Melepas stres
Kebiasaan tersenyum tak hanya membantu kita terlihat lelah, lesu, atau kewalahan. Namun, senyuman dipercaya juga membantu mengurangi
stres, meski saat Sahabat tidak ingin tersenyum atau bahkan berpura-pura tersenyum.
3. Meningkatkan mood
Tersenyum juga dapat membantu Anda merasa bahagia. Tindakan fisik tersenyum mengaktifkan jalur di otak Anda yang memengaruhi keadaan emosional dengan mengadopsi ekspresi wajah bahagia.
Senyum simpul dapat memicu pelepasan neuropeptida yang meningkatkan komunikasi saraf Anda. Ini juga menyebabkan pelepasan neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin, yang dapat meningkatkan suasana hati Anda.
Baca juga: Hikmah Senyuman: Buat Orang Lain Bahagia dan Kurangi Stres
4. Senyum menular
Selain dapat mengubah mood kita, senyuman juga dapat mempengaruhi suasana hari orang lain menjadi lebih baik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa senyuman itu sebenarnya menular.
5. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Tersenyum dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh lebih efektif. Saat Anda tersenyum, fungsi kekebalan tubuh meningkat karena Anda lebih rileks. Nah, di cuaca tidak menentu seperti saat ini, ada baiknya Sahabat lebih banyak tersenyum. Selain dapat menangkal penyakit, kebiasaan ini juga dapat mengurangi stres.
Mengacu dari temuan di atas, pendakwah dan penulis buku religi Islam, Ustaz Hafidz Assaifi mengungkapkan hasi sebuah penelitian tentang tersenyum.
Disebutkan, senyum yang dilakukan 20 kali setiap durasi 20 detik bermanfaat menurunkan hipertensi.
Kemudian, dalam penelitian lain disebutkan bila senyuman dapat menjadi terapi jantung. Di sisi lain, orang yang sering tersenyum dapat membuat wajahnya lebih segar.
"Dipaparkan di dalam ilmu psikologi bahwa senyum itu bisa mengawetkan kulit. Dalam sebuah resep menunjukan kalau seseorang tersenyum, maka sebanyak 17 otot wajah akan bergerak. Nah, jumlah otot yang bergerak itu membuat wajah tampak segar. Maka itu, orang yang sering banyak senyum condong awet muda dan dilihatnya juga enak," ujar Ustaz Hafidz dikutip dari YouTube ustadz hafidz assaifi, Rabu (28/9/2022).
Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Senyum Adalah Sedekah Paling MudahDia melanjutkan, manfaat lain senyum yakni bisa merubah mood. Jadi, ketika Anda sedang ada masalah, maka tersenyumlah mood Anda akan kembali membaik.
Lalu, senyum juga dapat melepaskan hormon endorfin, yakni hormon yang mampu melawan sel-sel penyakit.
"Melepaskan hormon serotonin dan ini bisa menghancurkan semua rasa sakit. Jadi kalau kita mengalami sakit seperti sakit hati, gigi dan lainnya, cobalah untuk tersenyum itu akan mengurangi nyeri-nyeri di dalam tubuh," katanya.
Kemudian, senyum juga dapat meningkatkan imunitas tubuh. Menurut sebuah penelitian, balita tersenyum setiap harinya rata-rata 300 kali, anak-anak 100 kali, sedangkan orang dewasa cuma 15 kali.
"Kalau kita bisa senyum saja rata-rata 100 kali, itu bisa sehat. Contoh kita lihat anak-anak yang sering tersenyum, tertawa dan bahagia, itu imunitasnya jauh lebih kuat dibandingkan anak-anak yang cemberut dan kurang aktif," ucapnya.
Karena itu, Ustaz Hafidz menyarankan untuk membiasakan anak agar selalu tersenyum ketika Anda ingin mereka tetap sehat.
Baca juga: Indonesia Peringkat Pertama Negara Paling Ramah Senyum di Asia Tenggara(est)