Sirah Nabawiyah

Salah satu peristiwa penting di bulan Syaban adalah perubahan arah kiblat. Ketika Nabi Muhammad SAW di Mekkah, umat Islam masih shalat menghadap Baitul Maqdis.

Riwayat paling kuat adalah adzan pertama kali dikumandangkan di Madinah pada tahun pertama Hijriah. Pada tahun itu pula, Rasulullah membangun Masjid Nabawi.

Kata Al-Ummi tidak bisa diartikan sebagai bodoh baca tulis. Kata 'bodoh' tak pantas disematkan kepada Rasulullah. Nabi Muhammad SAW bukan orang bodoh.

Rasulullah mempekerjakan pengembala untuk zakat yang berupa hewan ternak. Jika ada tamu dari luar kota ataupun musafir, susu dari hewan ternak itu bisa dijadikan jamuan.

Paparan sirah dibuat ringkas dan lengkap, dari pra kelahiran Nabi Muhammad SAW sampai wafat. Semua materi pokok tentang Sirah Nabawiyah sudah ada dalamnya.

Asep Sobari menegaskan, kedokteran dalam Islam bersifat terbuka dan luas, tidak hanya berdasar pada nash-nash atau cara yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Allah hendak menunjukkan, ketika diturunkan di tempat paling terbelakang pun, Islam mampu mengalahkan Romawi dan Persia baik secara peradaban maupun wilayah.

Ketika Muhammad diangkat menjadi nabi, ia tak berhadapan dengan orang per orang. Beliau berhadapan dengan sebuah sistem yang telah berkembang pada masa itu.

Masyarakat di sana memang disebut jahiliyah, tapi kata jahiliyah tidak bisa diidentikkan dengan primitif atau pun tidak memiliki pengetahuan sama sekali.

Ada poin penting yang harus diperhatikan sebuah keluarga, yakni kesetaraan. Poin ini sangat penting untuk membangun rumah tangga sakinah, mawaddah, wa rahmah.

Alkiaah seekor dhab yakni sejenis biawak atau kadal besar yang hidup di gurun, memberikan kesaksian terhadap kebenaran Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah.

Dalam Sirah Nabawiyah karangan Syaikh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri disebutkan bahwa masjid pada zaman Nabi digunakan untuk pendidikan hingga sentra pelatihan keterampilan kerja.

Sebelum era Rasulullah sudah ada peradaban yang berkembang, seperti Romawi, Persia, hingga Babilonia. Peradaban itu menjadi kiblat pendidikan pada masa itu. Namun, pada masa Baginda Nabi Muhammad SAW, tiba-tiba umat Islam tampil sebagai peradaban unggul di dunia.