Dosen dan Ketua Laboratorium Fakultas Psikolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ilmi Amalia, menjelaskan tentang pengaruh politik identitas dengan pergelaran pemilihan umum.
Dosen dan Ketua Laboratorium Fakultas Psikolog UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ilmi Amalia, menjelaskan, politik identitas bukan perkara baru dalam percaturan politik dunia
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan menjelang pemilihan umum (pemilu) 2024, politik identitas kerap menjadi pembicaraan
Ma'ruf Amin mengatakan, pemilu merupakan kontestasi politik untuk menemukan pemimpin terbaik bangsa. Oleh karena itu, Wapres meminta parpol untuk saling adu gagasan ketimbang mengaduk-aduk perasaan rakyat dengan isu politik identitas.
Menurut Bamsoet, semua partai politik boleh saling bersaing untuk mendapat dukungan masyarakat. Namun, tidak dengan membawa isu agama, suku, ras yang mencederai demokrasi Indonesia.
Menghadapi situasi ini, Gus Yaqut turut meminta para kader Ansor dan Banser tidak lengah. Pasalnya, para pengguna politik keagamaan sangat mungkin menyasar para kader Nahdlatul Ulama (NU) untuk tujuan praktis.
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, menilai, politik identitas tidak bisa diharamkan secara total. Identitas menjadi salah satu bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dari setiap individu maupun kelompok.
Mustasyar PWNU DKI Jakarta sekaligus Pengamat Politik Eep Saefulloh Fatah, menegaskan, bahwa politik identitas dan politik uang sudah tidak laku di Indonesia.
Politik identitas selalu menjadi isu yang ramai diperbincangkan menjelang hajat politik. Banyak kalangan seperti masyarakat awam, pengamat, akademisi, politisi khawatir politik identitas akan memicu perpecahan bangsa.